Sinergi Pelindo dan Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim

Sebuah kapal pengangkut logistik hendak berlabuh di salah satu pelabuhan di Kalimantan Timur. (dok. kailogistik)
Bagikan

Pelindo bersinergi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), bersama Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan Pertamina International Shipping (PIS) dalam menarik investor asing masuk ke Indonesia di sektor maritim lewat ajang Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 untuk pertama kalinya.

Event ini tidak hanya menargetkan audiens lokal, tetapi juga merangkul partisipasi aktif dari para pelaku industri maritim global, pemilik kapal, pembuat kebijakan, dan inovator teknologi dari seluruh Asia.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan, pameran Indonesia Maritime Week 2025 diharapkan dapat menjadi peluang baru untuk mendorong investasi di sektor maritim di Indonesia.

“Kita berharap banyak investasi yang akan masuk ke Indonesia, baik itu dari sisi shipping, dari sisi pelabuhannya, dari sisi kargonya. Kita juga ingin menarik investasi dari asing, dari luar negeri yang berkaitan dengan shipping, sehingga itu akan membuat shipping kita semakin kuat,” ujarnya.

Sejalan dengan transformasi Pelindo usai merger, kolaborasi dengan mitra maritim global terus diperluas sebagai wujud nyata dari visi Pelindo untuk menjadi pemimpin dalam ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia, yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Menurut Direktur Strategi Pelindo Prasetyo, sinergi antara Pelindo dengan Kemenhub, bersama INSA dan PIS ini diharapkan mampu menjadi pintu masuk investasi baru di bidang pelayaran dan menjadi titik awal kebangkitan sektor maritim Indonesia yang kompetitif dan mampu bersaing secara global.

“Indikator dari target kita pasca merger adalah memperpendek port stay dan cargo stay. Jadi setelah Pelindo merger, kami membuka lebar-lebar untuk kolaborasi dengan strategic partner, baik global maupun domestik dengan fokus adalah bagaimana mendukung pemerintah agar biaya logistik nasional menjadi lebih efisien,” ungkapnya.

Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menegaskan tentang pentingnya event ini tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi negara – negara lain yang ingin menjalin kerja sama dan memahami regulasi industri maritim nasional.

“Jadi, kalau mereka (perusahaan kapal asing) ingin bekerja sama dengan perusahaan lokal, mereka sudah cukup mempelajari regulasi yang ada di Indonesia,” tegasnya.

Indonesia Maritime Week 2025 akan digelar pada 26 – 28 Mei 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) dengan tema Kepemimpinan Maritim Asia: Konektivitas, Keberlanjutan dan Digitalisasi.

Event ini akan dikemas dengan penampilan berbagai teknologi terkini, diskusi panel dan sesi networking yang diharapkan dapat menjadi katalisator kemajuan industri maritim nasional. B

Komentar

Bagikan