Movement Bandara Torea Sebanyak Dua Kali Sehari

Bandara Torea di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. (dok. bandaratorea)
Bagikan

Lalu lintas penerbangan di sejumlah daerah pedalaman, seperti di Papua juga kembali aktif melayani pelaku perjalanan udara, bahkan pesawat sudah mulai terisi penuh.

Aktivitas di Bandara Torea di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat sudah berangsur pulih, dengan satu rute penerbangan atau movement sebanyak dua kali dalam sehari.

Kabandara Agung Tri Laksana mengatakan bahwa antusias masyarakat terhadap transportasi udara semakin meningkat, hal ini ditunjukkan dengan jumlah penumpang yang biasanya hampir bahkan selalu penuh di setiap penerbangan.

Perjalanan melalui Bandara Torea itu menunjukan indikasi perekonomian di wilayah Kabupaten Fakfak dan sekitarnya mulai mengalami peningkatan.

Kabandara Torea Agung Tri Laksana. (dok. pribadi)

Demikian juga di wilayah Provinsi Papua Barat, karena sudah semakin banyak pengguna transportasi udara dari dan menuju ke Fakfak, apalagi waktu tempuh dengan menggunakan pesawat dari Bandara Torea, misalnya ke Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Kota Sorong hanya ditempuh sekitar 50 menit.

Sementara itu, waktu tempuh dengan menggunakan moda transportasi laut yang dilayani kapal Pelni dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) rata-rata sekitar 18 jam hingga 20 jam.

Saat ini, Kabupaten Fakfak sudah memiliki bandara eksisting, yaitu Bandara Torea, tapi hanya memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.200 meter x 30 meter dan belum bisa didarati pesawat berbadan besar.

Jadi, dibangunlah bandara baru yang berlokasi di wilayah Siboru atau dikenal dengan Bandara Siboru yang diharapkan dapat menciptakan konektivitas dari dan ke Fak-Fak, sehingga kota ini bisa menjadi tujuan wisata baru dan mobilitas orang dan barang bisa dilakukan dengan lancar. B

 

Komentar

Bagikan