ASDP Percepat Proyek Akselerasi Destinasi Wisata

Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (dok. asdp)

PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) mengakselerasi proyek pembangunan destinasi wisata waterfront yang terintegrasi dengan jasa penyeberangan dan pelabuhan.

Destinasi tersebut, baik itu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur maupun Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik.

“Hal ini sejalan dengan visi ASDP untuk menjadi terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan-pelabuhan terintegrasi, serta tujuan wisata waterfront,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ira menambahkan, pihaknya melakukan transformasi wilayah Pelabuhan di Labuan Bajo yang semula bersebelahan dengan pusat pelelangan ikan menjadi lokasi perhelatan acara bertaraf internasional.

“Melalui pembangunan wilayah pinggir laut ini, ASDP mampu menginisiasi dan menumbuhkan minat perusahaan lain untuk turut serta dalam melakukan pembangunan,” katanya.

Kurang dari enam tahun, lanjut Ira, Pelabuhan Labuan Bajo telah menjadi salah satu kawasan elit di mana Hotel Meruorah terpilih menjadi tempat berlangsungnya acara KTT ASEAN,” jelasnya.

Dalam Media Gathering dan Penyerahan Apresiasi ASDP Journalism Award 2023, dia menekankan upaya transformasi yang dilakukan di lingkungan pelabuhan menjadi salah satu peran ASDP sebagai agent of development.

“Langkah ini bertujuan menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar serta membuka lapangan pekerjaan,” tegasnya.

Baca juga :   Fesyen Peringkat Pertama Kontribusi Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif Nasional

Selain kawasan Terintegrasi Labuan Bajo, ASDP juga meningkatkan pembangunan kawasan Bakauheni Harbour City (BHC), mulai dari Siger Park yang terdiri dari wilayah budaya, religi, dan entrepreneurship.

Adapun investasi pembangunan BHC yang diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu sekitar 20 tahun hingga 30 tahun ini diperkirakan mencapai sebesar Rp4,5 triliun.

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menghubungkan pariwisata Provinsi Lampung dan gerbang Pulau Sumatra, progres pembangunan Tahap I mencapai 100% untuk pembangunan Masjid BSI, Selasar Siger BTN, Menara Siger BRI, Area Parkir Siger Park, Siger Market Mandiri, Krakatau Park, hingga Jalan Akses Tahap I.

Saat ini, proses pembangunan untuk Creative Hub BNI sudah mencapai 87%.

Untuk melengkapi fasilitas di BHC, segera dibangun Museum Siger dan Amphitheater Siger Park yang masih dalam proses.

Museum Siger yang rencananya berdampingan dengan Menara Siger ini dibangun dengan standar internasional dan akan menjadi salah satu sarana untuk melindungi, mengembangkan dan mengomunikasikan sejarah Siger dan kebudayaan Lampung.

Baca juga :   Kemenparekraf Targetkan 2.300 Pekerja Pariwisata Lombok Tersertifikasi Selama Tahun 2022

Sementara itu, Amphitheater Siger Park saat ini masih dalam proses pembangunan.

Fasilitas ini akan beroperasi pada awal tahun 2024, dengan kapasitas hingga 1.500 orang, penyelenggara acara dapat melangsungkan konser dan aktivitas outdoor lainnya.

Hingga Agustus 2023, data mencatat total pengunjung Siger Park sebanyak 71.540 unit kendaraan dengan rincian 28.280 unit motor dan 43.260 unit mobil.

Jumlah unit kendaraan roda dua tertinggi ada pada bulan April sebanyak 8.248 unit dan jumlah unit kendaraan roda empat tertinggi ada pada bulan Juli sebanyak 10.225 unit.

Ira menambahkan transformasi ASDP tidak hanya dilakukan pada wilayah sekitar pelabuhan dan operasional, tetapi juga pada pelayanan.

PT ASDP menghadirkan integrasi sistem online ticketing Ferizy yang saat ini dapat diakses di 15 pelabuhan, di antaranya Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, dan Kamal. B

Komentar