Angkasa Pura Airports MoU Pemanfaatan Ruang Dengan PT Kimia Farma

Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dan PT Kimia Farma Tbk tentang rencana pemanfaatan ruang di seluruh bandara kelolaan Angkasa Pura Airports. (Istimewa)
Bagikan

Angkasa Pura Airports menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kimia Farma Tbk. Terkait dengan rencana kerja sama pemanfaatan ruang di seluruh bandara kelolaan Angkasa Pura Airports.

Penandatanganan MoU yang dilaksanakan pada Selasa (14/12/2021) itu merupakan langkah awal dari kedua belah pihak dalam upaya peningkatan layanan farmasi dan kesehatan di seluruh bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports.

Bertempat di Kantor Pusat Angkasa Pura Airports (PT Angkasa Pura I), penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi dan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Verdi Budidarmo.

Menurut Faik Fahmi, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan wujud komitmen peningkatan layanan kepada pengguna jasa.

“Sebagai satu komitmen kami kepada penumpang dan pengguna jasa angkutan udara untuk memberikan layanan terbaik, kami akan menambah layanan kesehatan di bandara dengan terobosan kerja sama yang dilakukan oleh Angkasa Pura Airports dan Kimia Farma,” tuturnya dalam keterangan perusahaan.

Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pemanfaatan ruang ini nantinya akan digunakan sebagai layanan kegiatan farmasi dan kesehatan lainnya.

Kerja sama yang merupakan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tidak hanya menguatkan partnership antara Angkasa Pura Airports dan Kimia Farma.

“Namun, kerja sama ini juga akan mampu memberikan nilai tambah dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan penumpang di bandara-bandara milik Angkasa Pura Airports,” tutur Faik Fahmi.

Mengenai ruang lingkup nota kesepahaman ini adalah terkait dengan rencana pemanfaatan ruang untuk kegiatan farmasi dan layanan kesehatan lainnya di seluruh bandara kelolaan Angkasa Pura Airports, yang akan dikelola oleh anak perusahaan Kimia Farma, yaitu Kimia Farma Apotek.

“Pandemi global Covid-19 menyebabkan perubahan dalam tatanan hidup sehari-hari, termasuk dalam transportasi, khususnya transportasi udara,” ungkapnya.

Terdapat beberapa penyesuaian persyaratan penerbangan, Faik Fahmi menambahkan. utamanya adalah dengan melengkapi diri dengan dokumen kesehatan.

“Bandara kami, yang setiap harinya melayani ribuan penumpang, dituntut untuk dapat menyediakan fasilitas kesehatan yang lengkap untuk dapat mengakomodasi kebutuhan penumpang dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan farmasi,” jelasnya.

Untuk itulah, lanjutnya, pihak Angkasa Pura Airports menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman dengan Kimia Farma yang sejalan dengan komitmen untuk dapat selalu memberikan layanan prima kepada penumpang dan pengguna jasa bandara.

Pada MoU ini disepakati lima bandara sebagai pilot project kerja sama, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (BPN), dan Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo.

“Tahap awal, kami menjajaki potensi kerja sama di lima bandara pilot project, dengan luas total fasilitas yang disepakati yaitu kurang lebih 538 meter persegi,” kata Faik Fahmi.

Namun, katanya, semoga layanan Kimia Farma Apotek dapat hadir di bandara-bandara lainnya, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini saat masyarakat sangat membutuhkan layanan kesehatan yang dapat dijangkau kapan pun dan di mana pun. B

 

Komentar

Bagikan