Stasiun Halim Akan Integrasikan Angkutan Umum Massal

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau proyek pembangunan Stasiun Halim, Jakarta Timur pada Kamis (23/3/2023).

Stasiun ini nantinya terintegrasi dengan berbagai angkutan umum massal, baik perkotaan maupun antarkota.

Alhamdulilah progress pembangunannya sudah mendekati 90% dan ini harus kita pastikan aspek keselamatan terpenuhi dan dapat memberikan layanan yang baik, sehingga masyarakat dapat mengakses keluar masuk stasiun dengan mudah,” ujar Menhub.

Dia mengatakan, keberadaan Stasiun Halim sangat strategis, karena menjadi titik temu dari sejumlah angkutan umum massal, yakni LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta- Bandung, JR Connexion (jurusan Blok M- Jababeka), Transjakarta (Rute K10 PGC-Tj. Priok, dan rute 7P jurusan BKN-Pondok Bambu, dan rute APTB B21 jurusan BNN-Terminal Bekasi), angkot Mikrolet (M19 jurusan Cililitan-Kranji dan Mikrolet Jak 84 jurusan Kampung Melayu-Kapin Raya melalui Kalimalang), taksi, dan moda lainnya.

Baca juga :   Pergerakan Masyarakat Selama Nataru 2023/2024 Diprediksi Capai 107,63 Juta Orang

Dengan selesainya pembangunan Stasiun Halim dan proyek LRT Jabodebek yang ditargetkan akan rampung pada pertengahan tahun ini, diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum massal.

“Saudara-saudara kita yang dari Bekasi, Bogor, Bandung dan sekitarnya diharapkan tidak lagi membawa mobil pribadi, sehingga mengurangi kemacetan di Jakarta,” tutur Menhub.

Budi Karya mengapresiasi peran dari pemerintah daerah, yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yang secara intensif mendukung terwujudnya integrasi angkutan massal di Stasiun Halim.

“Koordinasi antara PT KCIC, LRT Jabodetabek, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk terus dilakukan. Tidak mungkin angkutan massal dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan koordinasi intensif antarpemangku kepentingan,” jelas Menhub.

Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyatakan, pihaknya berkomitmen mendukung terwujudnya integrasi Angkutan massal di Stasiun Halim.

Baca juga :   Ditjen Perkeretaapian Himbau Semua Pihak Tidak Bangun Perlintasan Kereta Api Tak Resmi

Dia mengungkapkan telah melakukan sosialisasi melalui Wali Kota Jakarta Timur terkait dengan pembebasan lahan.

“Dengan selesainya pembangunan stasiun, diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta dan dapat mengurangi kemacetan di dalam kota Jakarta,” kata Heru.

LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta dari kota-kota satelit di sekitarnya, yang diharapkan dapat meminimalisir kemacetan di tol Jakarta-Cikampek (Japek) dan Jagorawi.

LRT Jabodebek memiliki kapasitas 740 penumpang hingga dengan headway antarkereta tiga menit sampai dengan enam menit.

Kereta ringan ini memiliki total panjang rel 44,4 km, yang akan melewati 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal. B

Komentar