PTDI dan Pemprov Kepulauan Riau Bahas Kerja Sama Operasional N219

Pesawat jenis N219 milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI). (dok. wikipedia.org)
Bagikan

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan bersama dengan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengadakan pertemuan strategis di Tanjungpinang, baru-baru ini.

Pertemuan tersebut guna membahas dukungan transformasi ekonomi nasional dan peningkatan konektivitas wilayah Kepulauan Riau (Kepri).

Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dan CEO PT Indo Aviasi Perkasa (PT IAP)

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Gubernur Kepri ini berfokus pada langkah – langkah komersialisasi pesawat N219 buatan PTDI, termasuk implementasi subsidi block seat yang dirancang untuk memperkuat konektivitas di wilayah tersebut.
Pesawat N219 diharapkan menjadi solusi unggulan untuk melayani jalur – jalur strategis di Kepri, seperti Tanjungpinang ke Tambelan, Dabo Singkep ke Batam dan Letung ke Ranai.
Kehadiran N219 pada rute tersebut diharapkan akan memangkas waktu tempuh secara signifikan, menjadikan transportasi lebih efisien dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Kepri juga merupakan wilayah strategis yang menjadi penghubung antara Sumatra dan negara – negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Melalui skema subsidi block seat memungkinkan pemerintah mendukung operator dalam menjaga tarif tiket tetap terjangkau, sambil menjamin operasional pesawat yang konsisten.

Keterangan tertulis PTDI menyatakan, pengoperasian pesawat N219 di Kepri diperkirakan memberikan kontribusi ekonomi hingga Rp151 miliar per tahun.

Proyeksi ini didukung oleh peningkatan jumlah penumpang hingga 70.000 orang per tahun melalui penerbangan 38 kali per minggu.

Keberadaan pesawat N219 juga diharapkan meningkatkan potensi wisata bahari dan budaya di destinasi seperti Natuna, Letung dan Tambelan.

Selain itu, pesawat ini dapat mempercepat distribusi logistik, termasuk hasil perikanan dari Natuna dan Tambelan.

Pesawat N219 yang dijuluki Nurtanio memiliki kapasitas 19 penumpang dan mampu lepas landas di landasan pendek, termasuk landasan tidak beraspal.

Dengan kemampuan tersebut, pesawat dinilai sangat cocok untuk melayani wilayah kepulauan dengan banyak pulau terpencil. B

Komentar

Bagikan