
Maskapai Lion Air mengumumkan pembukaan rute baru yang menghubungkan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kulonprogo dengan Bandara Juwata, Tarakan di Kalimantan Utara (TRK).
Penerbangan dilayani secara langsung (non-stop) dan regular, dioperasikan dengan pesawat Boeing 737-00NG berkapasitas 189 kursi kelas ekonomi dan Boeing 737-900ER berkapasitas 215 kursi kelas ekonomi.
Pembukaan rute ini merupakan bagian dari komitmen Lion Air dalam memberikan kemudahan akses perjalanan udara yang terjangkau, aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia lintas daerah dan pulau.
Mengenai jadwal penerbangan antara Yogyakarta – Tarakan pergi pulang (pp) yang dimulai pada 20 Juni 2025 adalah setiap Senin, Rabu, Jumat dan Minggu, dengan keberangkatan dari Yogyakarta – Tarakan pukul 11.15 WIB, sedangkan dari Tarakan – Yogyakarta pukul 15.40 WITA.
Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, pemesanan tiket dan check-in makin mudah lewat aplikasi BookCabin dan para pengguna jasa penerbangan dapat menikmati perjalanan praktis tanpa antre di bandara.
“Untuk promo spesial dan keuntungan eksklusif lainnya, para calon penumpang jangan lupa untuk bergabung menjadi member CabinClub,” jelasnya.
Ada sejumlah manfaat Strategis Rute Yogyakarta – Tarakan, antara lain untuk kemudahan akses wisatawan, bahwa Tarakan sebagai pintu gerbang Kalimantan Utara, yang menyimpan potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa.
Destinasi wisata di wilayah tersebut, seperti wisata mangrove, penyu di Pantai Amal dan akses ke destinasi ke Nunukan, serta Krayan, yang penduduk aslinya sebagian besarnya adalah penduduk asli Kalimantan, yaitu Suku Dayak Lundayeh.
Kemudian, menopang kegiatan bisnis dan ekonomi, dengan Tarakan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di Kalimantan Utara, terutama dalam sektor pertambangan, perikanan, jasa dan perdagangan lintas batas, serta menciptakan peluang baru bagi pelaku usaha, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), hingga investor.
Selanjutnya, solusi perjalanan keluarga dan kebutuhan sosial, bahkan konektivitas ini turut menjawab kebutuhan perjalanan masyarakat untuk tujuan keluarga, pendidikan maupun urusan sosial, seperti kunjungan sanak saudara, pendidikan mahasiswa asal Kalimantan di Yogyakarta atau sebaliknya.
Manfaat lainnya adalah mendukung pemerataan dan konektivitas nasional, terutama antara Pulau Jawa dan Kalimantan bagian Utara, yang sebelumnya harus ditempuh dengan kombinasi penerbangan transit atau rute tidak langsung. B