Kemenhub Imbau Jangan Keluar Kota Jika Tak Penting Saat Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan akan cuaca ekstrem selama jangka waktu liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. (dok. istimewa)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan dalam beberapa hari terakhir cuaca ekstrem terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Untuk itu, lanjutnya, dihimbau agar masyarakat menunda perjalanan keluar kota, karena cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi di sejumlah daerah.

“Saya mengimbau agar kalau enggak penting-penting banget kita jangan keluar kota, di kota saja, sehingga lebih aman,” katanya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara pada Senin (26/12/2022), tercatat sebanyak 356 wisatawan sudah beberapa hari tertahan di Kepulauan Karimunjawa.

Ratusan wisatawan yang didominasi oleh wisatawan domestik dengan sisanya 40 turis asing, tidak bisa kembali naik kapal akibat faktor cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Terhitung sejak Jumat (23/12/2022) hingga Senin (26/12/2022) tidak ada kedatangan maupun keberangkatan kapal penumpang pada Pelabuhan Karimunjawa, Jawa Tengah.

Baca juga :   Berantas Pungli dengan Penjabat Wali Kota Bekasi Sahkan Tim Unit Reaksi Cepat Dishub

Hingga Senin (26/12/2022), lalulintas penyeberangan ke Karimunjawa dan sebaliknya dinyatakan belum normal oleh otoritas keselamatan pelayaran setempat.

Menhub Budi mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di akhir tahun bersamaan dengan masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Hal tersebut disampaikan saat meninjau jalur tol Jakarta-Cikampek bersama dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Jumat (23/12/2022).

“Kami telah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk mengantisipasi potensi cuaca yang tidak bersahabat pada akhir tahun. Pada tahun 2020, kita ada suatu masalah banjir di jalur tol,” jelas Menhub Budi.

Untuk itu, lanjutnya, dihimbau kepada masyarakat agar tetap waspada adanya risiko banjir, kalau tidak terlalu penting untuk bepergian, sebaiknya rekreasi di Jakarta saja.

Menhub Budi menjelaskan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak di antaranya, Kepolisian, BMKG, Kementerian PUPR, Jasa Marga, dan unsur terkait lainnya untuk menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi terjadinya kepadatan, dan menanggulangi resiko banjir.

Baca juga :   Optimis Pertahankan Opini WTP Ditjen Hubla Rekonsiliasi Penyusunan LKT TA 2023

“Untuk menanggulangi banjir di jalan tol akibat cuaca ekstrim, dilakukan dua hal, yaitu membuat gorong-gorong di jalan tol dan melakukan rekayasa hujan,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas disiapkan pemberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas, seperti one way dan contra flow.

“Korlantas Polri memiliki kewenangan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas di lapangan, tapi saya minta rekan-rekan kepolisian dalam menerapkan rekayasa lalin juga memperhatikan dampak yang akan terjadi di cabang-cabang jalan lainnya dan juga jalur di arah balik,” jelasnya.

Menhub Budi menegaskan, jalur Tol Jakarta, Cikampek hingga Semarang menjadi salah satu titik krusial terjadinya kepadatan di masa libur Nataru. B

 

Komentar