Kemenhub Akan Tebitkan Pencabutan Larangan Beroperasi Pesawat Boeing 737MAX

Pesawat Boeing 737-8 (737MAX). (Istimewa)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, akan menerbitkan pencabutan larangan beroperasi, seluruh pesawat Boeing 737-8 (737MAX) di Indonesia, setelah melalui proses investigasi dan perbaikan pada sistem pesawat tersebut.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menyatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi, dengan otoritas dan operator penerbangan dari berbagai dunia, khususnya ASEAN.

Hingga saat ini, beberapa negara telah mengizinkan kembali pengoperasian pesawat 737MAX.

“Mengikuti perkembangan itu, Direktorat Jendaral Perhubungan Udara, juga tengah melakukan persiapan untuk menerbitkan surat pencabutan larangan beroperasi bagi pesawat 737MAX,” ujarnya dalam keterangan kementerian.

Menurut Dirjen Novie, pihaknya telah melakukan evaluasi teknis terhadap perubahan desain flight control dan evaluasi beban kerja pilot untuk pesawat Boeing 737MAX di Simulator Boeing Flight Services, bertempat di Singapura.

“Kegiatan itu, dihadiri perwakilan Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA) di Singapura, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), Boeing, dan juga dihadiri secara virtual oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, FAA dan Boeing Seattle,” ungkapnya.

Baca juga :   Angkasa Pura Airports Tetapkan Dua Perusahaan Mitra Pengelola Kargo Dan Pos di Dua Bandara

Selama proses evaluasi, lanjut Novie, dilaksanakan penyamaan persepsi, terutama untuk perubahan desain flight control dan dilakukan juga uji terbang, menggunakan simulator Boeing 737MAX.

Sementara itu, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator penerbangan untuk menyiapkan pengoperasian kembali pesawat 737MAX baik dari sisi aturan maupun teknis.

Beberapa hal, perlu dipersiapkan, di antaranya adalah penerbitan dan pelaksanaan perintah kelaikudaraan sesuai dengan ketentuan FAA, persiapan pelatihan dan pelaksanaan simulator untuk pilot dan pedoman teknis 737MAX yang mengacu dari Boeing.

“Beberapa operator penerbangan, menyatakan telah melaksanakan perintah kelaikudaraan untuk pesawat 737MAX, sesuai dengan ketentuan FAA dan akan mempersiapkan pelatihan dan simulator di fasilitas terdekat, yaitu di Singapura,” tuturnya.

Baca juga :   Bandara Komodo Buka Jaringan Intra-Flores Dengan Bandara Soa Bajawa

Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga menyatakan bahwa pihaknya tidak mengadopsi prosedur pencabutan CB Stick Shaker, yang dapat menghilangkan gangguan kepada pilot dan berpotensi menambah beban kerja pilot serta dapat menurunkan keselamatan.

Selain itu, juga akan menerbitkan Perintah Kelaikudaraan dan mengeluarkan surat pencabutan larangan terbang Pesawat B737MAX di ruang udara Indonesia, serta mengeluarkan surat edaran kepada operator penerbangan pengguna pesawat B737MAX, untuk memenuhi semua aspek kelaikudaran, pengoperasian dan keamanan pesawat B737MAX.

“Kami minta, ketentuan yang telah ditetapkan, bisa dipenuhi operator penerbangan, dan kepada seluruh regulator penerbangan untuk berkomitmen dalam pemenuhan ketentuan keselamatan tersebut, sebelum pesawat 737MAX kembali beroperasi di Indonesia,” ungkap Dirjen Novie. B

 

 

Komentar