Handy Heryudhitiawan Jadi GM Bandara I Gusti Ngurah Rai

Handy Heryudhitiawan menjadi General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Istimewa)

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali kini dipimpin oleh General Manager (GM) yang baru, yakni Handy Heryudhitiawan sebagai pengganti dari sebelumnya Herry A.Y Sikado.

Sebelumnya, Handy Heryudhitiawan menjabat sebagai Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura Airports yang kemudian digantikan oleh Rahadian D. Yogisworo.

Rahadian ini juga pernah menjabat sebagai Co. General Manager Commercial Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali (2016-2019) dan terakhir menjabat sebagai Vice President Aeronautical Business And Airlines Development (2019-2022).

Bagi Handy, mendapat tugas sebagai general manager di satu bandara bukanlah hal baru, mengingat dia sebelumnya pernah berkarir sebagai General Manager Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin.

Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai General Manager Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Baca juga :   Penumpang Pesawat Periode Nataru di Bandara AP II Hampir Dua Juta Orang

Kini, Handy diwajibkan mengelola bandara internasional yang pergerakan penumpang dan pesawatnya semakin tinggi.

Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah bandar udara internasional yang terletak di sebelah Selatan Bali, tepatnya di daerah Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali atau berjarak sekitar 13 km dari Kota Denpasar.

Di antara 15 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani jumlah penumpang selama April 2022 sebanyak  583.814 penumpang, dengan rincian 469.185 penumpang rute domestik dan 114.629 rute internasional.

Untuk pergerakan pesawat udara, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani pergerakan pesawat ketiga terbanyak dibandingkan bandara lainnya, yakni sebanyak 4.535 pergerakan, dengan rincian 3.896 pesawat rute domestik dan 639 rute internasional.

Baca juga :   Pemerintah Minta Tiga Bandara Penilaian Terburuk di Dunia Jaga Safety

Trafik angkutan udara, baik penumpang dan pesawat diprediksi akan terus bertumbuh pascapandemi Covid-19. Itu dikarenakan aturan perjalanan udara baik rute domestik dan rute internasional yang semakin mempermudah masyarakat untuk dapat menggunakan moda transportasi udara.

Selain itu, kepercayaan diri masyarakat yang semakin meningkat dalam bepergian menggunakan moda transportasi udara.

Hal lainnya adalah, ditetapkannya sembilan bandara yag dikelola Angkasa Pura Airports sebagai entry point penerbangan rute internasional yang akan menjadi katalisator dalam peningkatan trafik penerbangan internasional, baik itu penerbangan reguler dan layanan penerbangan haji. B

Komentar