Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan nasional, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional mengirim pasokan beras dari Surabaya Jawa Timur ke Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pengiriman pasokan beras tersebut menggunakan dua Kapal Tol Laut, yaitu KM Kendhaga Nusantara 5 dan KM Kendhaga Nusantara 11.
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Pelayanan Transportasi Laut dan Kemaritiman Andre Mulpyana mengatakan, Kemenhub memiliki tugas dan amanah dari Presiden Joko Widodo untuk dapat memfasilitasi pendistribusian barang dan menekan disparitas harga di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) melalui program Tol Laut.
Menurutnya, Tol Laut juga berfungsi untuk menunjang kegiatan-kegiatan lain dalam kerangka kegiatan sosial kemanusiaan, salah satunya adalah kegiatan pengangkutan beras ini.
“Kemenhub akan selalu siap mendukung daerah yang mengalami kelangkaan bahan pokok untuk dapat kita bantu pemenuhannya dengan memanfaatkan program Tol Laut,” kata Andre saat Pelepasan KM Kendhaga Nusantara 11 dalam Distribusi Pasokan Beras untuk Pemenuhan Pangan Provinsi NTT di Dermaga Berlian Timur Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Rabu (29/3/2023).
Pemanfaatan program Tol Laut, lanjutnya, dengan tetap memperhatikan aspek kebutuhan daerah-daerah yang telah dilalui kapal tol laut secara regular, maupun trayek deviasi yang disesuaikan dengan urgensi kebutuhan supply pangan.
Andre mengungkapkan, saat ini kekurangan stok beras di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang menyebabkan komoditi beras disana menjadi mahal.
“Untuk itu, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo melalui Perusahaan Umum Bulog untuk dapat melakukan pendistribusian bantuan beras dari Surabaya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya daerah Ende, Maumere dan Atapupu guna penetrasi dan operasi pasar agar stok beras dapat tercukupi sehingga harga beras dapat stabil kembali,” jelasnya.
Andre berharap agar seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat dapat mendukung program ini agar bantuan beras ini tepat guna kepada penerima manfaat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Maka dari itu, saya mengajak Bapak/Ibu sekalian dari Kementerian dan Lembaga terkait untuk bersama-sama mengawal program Tol Laut ini agar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan,” ujarnya.
Andre juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berkolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Jasa Usaha Terkait Mohd. Arief Agustian menuturkan, sebanyak kurang lebih 1.400 ton beras diangkut dan didistribusikan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Perjalanan tersebut menggunakan dua unit kapal Tol Laut yaitu KM. Kendhaga Nusantara 5 yang dioperasikan oleh PT Pelayaran Pelangi Tunggal Ika dan KM Kendhaga Nusantara 11 yang dioperasikan oleh PT Pelni (Persero).
“Kapal pertama KM Kendhaga Nusantara 5 telah diberangkatkan pada hari Minggu (26/3/2023) dengan jumlah muatan 600 ton beras atau 30 Teus dengan tujuan Maumere sebanyak 2 Teus dan Ende sebanyak 28 Teus,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Arief, pada hari ini menyusul diberangkatkan KM Kendhaga Nusantara 11 dengan jumlah muatan 800 ton beras dengan menggunakan 50 kontainer untuk didistribusikan ke Ende sebanyak 11 kontainer dan Atambua sebanyak 39 kontainer.
Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Maino Dwi Hartono dan Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Sri Nuryanti.
Selain itu, hadir juga Kasub Satgas Ketersediaan Satgas Pangan Polri Kombes Pol. Hermawan, Vice President PT Pelni Antonius Lumban Gaol, Kepala Cabang PT Pelni Surabaya Haeru Rijal dan Pemimpin Wilayah Bulog Jatim Ermin Tora. B