
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa seluruh bandar udarta (bandara) menjadi lokasi etalase budaya dan keberagaman Indonesia.
“Bandara juga menjadi lokasi yang tepat untuk menjadi etalase budaya dan sejak awal 2019, saya ingin menjadikan bandara sebagai etalase budaya,” katanya usai menyaksikan Flashmob Angklung di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, baru-baru ini.
Flashmob Angklung itu dimainkan oleh ratusan orang tergabung di dalam grup Muhibah Angklung, yang telah menjadi juara di berbagai event internasional antara lain di Bulgaria, Republik Ceko dan Polandia.
Menteri Erick menyatakan bahwa parade budaya ada di Yogyakarta, Jakarta, Bali, tapi sempat terhenti karena Covid-19 dan sekarang mulai lagi, karena traffic penerbangan sudah marak kembali.
Pada kesempatan yang sama, President Director PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin menjelaskan, Flashmob Parade Angklung ini merupakan yang pertama kali digelar di Bandara Soekarno-Hatta.
“Ini menjadi flashmob angkung pertama di Bandara Soekarno-Hatta. Angklung dipilih, karena seperti yang disampaikan Menteri BUMN, angklung memiliki nada-nada yang berbeda, kalau disatukan menjadi indah. Artinya, perbedaan ini bisa menyatukan,” jelasnya dalam situs angkasapura2.co.id.
Awaluddin menuturkan, begitu pun bandara bisa mempersatukan beragam kebudayaan. “Kami menjadikan bandara menjadi etalase budaya.”
Selain itu, Awaluddin mengatakan angklung adalah warisan tak benda bagi bangsa Indonesia dan Bandara Soekarno-Hatta memiliki peran penting dalam menjaga warisan bangsa.
“Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia memiliki peran penting dalam merawat persatuan dan kesatuan, serta memperkenalkan berbagai kekayaan budaya nusantara,” tuturya.
Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mengkoneksikan pulau-pulau di Indonesia, dari satu provinsi ke provinsi lainnya, memperkuat jaringan transportasi udara puluhan kota di Indonesia.
“Bandara Soekarno-Hatta juga berupaya untuk turut merawat persatuan dan kesatuan di Indonesia dengan terus menggelorakan dan menampilkan kebudayaan Indonesia kepada para penumpang pesawat,” ujar Awaluddin.
Sepanjang Januari – Juli 2023, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 28,87 juta penumpang.
Menurut Awaluddin, bandara-bandara AP II lainnya pun turut memiliki peran untuk memelihara kebudayaan setempat.
Secara berkala, bandara-bandara AP II juga menggelar parade budaya untuk ditampilkan di hadapan penumpang pesawat. B