Bandara Haji Asan Layani Tiga Kabupaten

Bandara Haji Asan Sampit, Kalimantan Tengah. (Istimewa)

Bandar Udara (Bandara) Haji Asan, atau lebih dikenal dengan Bandara Sampit hanya berjarak sekitar 15 menit dari pusat Kota Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah. Bahkan, keberadaan bandara ini menjadi kebanggaan masyarakat Sampit.

Saat ini, landasan pacu yang dimiliki sepanjang 2.060 meter dan lebar 30 meter. Ada dua maskapai yang mengoperasikan penerbangan dari dan menuju Sampit, yaitu Wings Air dengan rute Surabaya-Sampit-Surabaya menggunakan ATR-72.

Selain itu, ada juga maskapai Nam Air dengan ATR-72 Surabaya-Sampit-Surabaya dan rute Jakarta-Sampit-Jakarta dengan Boeing 737-500. Masing-masing movement sebanyak satu kali setiap harinya.

Menurut Kepala Bandara Haji Asan Sampit Daverius Ma’arang, potensi penerbangan dari dan ke bandara ini tidak hanya untuk melayani penumpang di Provinsi Kalimantan, melainkan juga sudah sampai ke Pulau Jawa.

Baca juga :   Dadang Indranegara Kaotban X Merauke

“Jadi, mobilisasi masyarakat sudah semakin tinggi dan Bandara Haji Asan Sampit ini berupaya memberi pelayanan optimal dan terbaik bagi konsumen penerbangan,” ujar Daverius.

Maka dari itu, agar bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar, Bandara Haji Asan Sampit membutuhkan tambahan sekitar lima hektare lahan di sebelah barat bandara untuk menambah panjang landasan pacu.

Apabila perpanjangan dan pelebaran landasan pacu itu terwujud, maka pesawat besar jenis A320 berkapasitas 150 penumpang hingga 180 penumpang dan Boeing 737-800 berkapasitas 189 penumpang dapat mendarat di Bandara Hasan Asan Sampit.

Bahkan, pria yang akrab dipanggil Davis ini menambahkan, ada pembukaan jalan baru sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer menuju Bandara Haji Asan Sampit, yakni bermuara ke Bundaran Adipura Jalan Tjilik Riwut, sebagai upaya pemerintah daerah mengembangkan akses menuju bandara.

Baca juga :   Baketrans Kemenhub Gelar Diskusi Penguatan Regulasi dan Kelembagaan

Jalan Samekto, sebagai jalan lama menuju Bandara Haji Asan ini akan ditutup untuk umum atau calon penumpang.

Namun, jalan lama akan dibuka secara terbatas untuk akses Pertamina memasok bahan bakar dan pegawai dinas malam, karena jalan baru masih relatif minim lampu penerangan jalannya, serta untuk kepentingan mendesak lainnya.

Mengingat potensi perkebunan dan pertambangan yang relatif besar di Sampit, maka keberadaan bandara yang berada di Kabupaten Kotawaringin Timur ini menjadi sangat strategis dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat dan daerah setempat. B

Komentar