Kementerian Perhubungan Indonesia (Kemenhub) telah mengatur pengiriman transportasi laut dengan ketat, seperti peraturan dalam pendistribusian pelayanan pengangkutan bahan tambang batu bara.
Pada jasa forwarder, PT Angkasa Pura Kargo (APK) unggul dari segi fleksibilitas dan merupakan perusahaan dengan Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUJPT) yang tetap bersaing dalam segi keamanan pengiriman dengan perusahaan pelayaran dengan Service Level Agreement (SLA).
Menurut situs angkasapurakargo.co.id, APK menjamin keamanan pengiriman komoditas batu bara terjaga dari dan sampai ke destinasi.
Pada tahun 2022, pemerintah menargetkan produksi batu bara mencapai 663 juta ton sampai dengan Desember 2022.
Target tahun 2022 naik dari target tahun 2021, yakni 625 juta ton meski hanya terealisasi 98,2% atau 614 juta ton.
PT Angkasa Pura Kargo (APK) selaku perusahaan dengan forwarder sebagai salah satu service andalannya, turut mendukung laju ekonomi nasional dengan bekerja sama dengan PT Bintang Bahari Sejati yang merupakan perusahaan pelayaran dalam proses pengiriman batu bara dari dan ke berbagai daerah di Indonesia.
Jenis kapal yang digunakan forwarder APK adalah tug dan barge. Volume per trip sebesar 7.500 MT dengan rata-rata 10 hari hingga 20 hari berlayar.
“Forwarding Angkasa Pura Kargo unggul dalam segi networking yang luas. Skill dan operating plan yang kita miliki juga presisi, didukung dengan kecukupan modal kerja dalam operasional disbanding perusahaan lainnya,” jelas General Manager Logistic & Supply Chain APK Dhani Lesmana.
Dalam pengiriman batu bara, APK melayani pengiriman dari asal sampai ke tujuan dengan daftar pelabuhan dari Bukit Asam, Kertapati, Sumatra Selatan-PLTU Pangkalan Susu, Langkat Sumatra Utara dan Bukit Asam, Tarahan, Lampung-PLTU Tanjung Awar-Awar, Jawa Tengah.
Selain itu, dari Sangatta-PLTU Cirebon, Sangatta-PLTU Cilacap, Kintap, Kalsel-PLTU Indramayu, Tarahan, Lampung-PLTU Pangkalan Susu, dan Kertapati, Palembang-PLTU Pangkalan Susu.
Pengiriman dari Samarinda-PLTU Indramayu, Samarinda-PLTU Indramayu, Samarinda-PLTU Labuan, Samarinda-PLTU Lontar, Kideco-PLTU Labuan, dan Tarahan, Lampung-PLTU Pangkalan Susu. B
