Angkutan Kargo Tahun 2022 Optimistis Tumbuh

Pengiriman kargo melalui bandara-bandara Angkasa Pura II. (dok. istimewa)

Seluruh bandara PT Angkasa Pura II (AP II) harus memastikan keandalan layanan dan fasilitas dalam penanganan angkutan kargo, serta memperkuat kolaborasi dengan seluruh stakeholder.

Hal itu guna mencapai proyeksi angkutan kargo pada tahun 2022 dapat mencapai lebih dari satu juta ton atau naik sekitar 23% dibandingkan dengan tahun 2021.

Menurut President Director AP II Muhammad Awaluddin, melihat kinerja positif sepanjang tahun 2021 di tengah pandemi, AP II optimistis angkutan kargo kembali tumbuh pada tahun 2022.

“Adapun sebagai upaya membawa pengelolaan kargo menjadi lebih baik, AP II pada tahun ini juga akan membangun kawasan Cargo Village di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Bandara Kertajati, Majalengka.

Saat ini, AP II bersama-sama Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau dikenal juga dengan Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan sovereign wealth fund asal Tanah Air, tengah mempersiapkan proses tender untuk kemitraan strategis guna pengembangan Cargo Village di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga :   Bandara Pitu Morotai; Perluas Terminal

Muhammad Awaluddin menjelaskan, Cargo Village ini menandakan transformasi layanan kargo di Indonesia akan turut meningkatkan daya saing Bandara Soekarno-Hatta di tingkat regional dan global.

“Kawasan Cargo Village Bandara Soekarno-Hatta dilengkapi dengan state of the art technology dan menandakan dimulainya era baru dan modern dalam pelayanan kargo udara di Indonesia,” jelasnya.

Pengembangan Cargo Village Bandara Soekarno-Hatta dilakukan di atas lahan seluas 90 hektare atau tiga kali lipat dari terminal kargo eksisting.

Kapasitas Cargo Village ini dapat menangani 1,5 juta-2,2 juta ton kargo per tahun, atau jauh dari kapasitas terminal kargo eksisting yang ada sekarang, yaitu 700.000 ton per tahun.

Digitalisasi juga diterapkan di setiap lini Cargo Village guna mempermudah dan mempercepat berbagai proses.

Adapun kawasan Cargo Village juga akan dibangun di Bandara Kertajati, langkah ini sejalan dengan fokus pengembangan Bandara Kertajati untuk menjadi pusat layanan kargo dan sebagai pusat perawatan pesawat (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO).

Baca juga :   AP II Dapat Dukungan dari Jamdatun Kejagung Untuk Akselerasi Pemulihan Bisnis

Secara kumulatif volume angkutan kargo pada tahun 2021 mencapai 859.330 ton atau meningkat sekitar 20,53% dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 712.990 ton.

Bandara Soekarno-Hatta menjadi yang paling banyak melayani angkutan kargo, pada tahun 2021 tercatat 702.787 ton, atau 81,78% dari total volume angkutan kargo di seluruh bandara AP II yang berjumlah 20 bandara.

Muhammad Awaluddin menuturkan, angkutan kargo menjadi salah satu penopang sektor angkutan udara yang tengah menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

“Lalu lintas penerbangan di bandara AP II secara umum masih terdampak pandemi. Memang kita semua harus membatasi perjalanan jarak jauh guna bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Di sisi lain, angkutan khusus kargo tetap mencatatkan kinerja positif karena dipicu tumbuhnya e-commerce,” paparnya. B

 

 

Komentar