AirAsia Ukir Prestasi Global dengan Skor Sempurna dalam Audit Lingkungan

Hasil kolaborasi AirAsia bersama dengan SEGA, raksasa global di industri Game dan perusahaan grup ternama ATLUS. (dok. newsroom.airasia.com)
Bagikan

AirAsiaberhasil menempati peringkat teratas dalam penilaian lingkungan global terbaru, dengan meraih skor sempurna 10 dari 10 dalam audit keberlanjutan pertama di industri penerbangan yang bersifat komprehensif dan berbasis data.

Diakui sebagai salah satu dari 25 maskapai dengan kinerja terbaik dari total 142 maskapai yang dievaluasi di seluruh dunia, pencapaian ini menegaskan posisi AirAsia sebagai pemimpin dalam penerbangan berkelanjutan.

Evaluasi menyeluruh ini dilakukan oleh 42kft.com, sebuah platform yang didirikan oleh para pakar industri penerbangan.

Penilaian ini mengukur kinerja maskapai berdasarkan sembilan kriteria, termasuk modernisasi armada, penerapan teknologi mutakhir, inovasi efisiensi bahan bakar, investasi pada sumber bahan bakar generasi berikutnya, inisiatif pengimbangan emisi karbon, dan pelaporan keberlanjutan yang transparan.

CEO dan Editor in Chief of 42kft.com Geoffrey Thomas memuji pencapaian AirAsia, karena kinerja luar biasa AirAsia mencerminkan komitmennya yang menyeluruh terhadap keberlanjutan, mulai dari pembaruan armada, penggunaan bahan bakar alternatif, pengurangan limbah, dan banyak lagi.

Grup AirAsia meraih skor yang sangat baik di setiap indikator lingkungan dan tidak diragukan lagi, AirAsia merupakan salah satu pemimpin global dalam penerbangan yang peduli lingkungan.

Thomas menekankan pentingnya audit ini, karena penilaian ini tidak sekadar melihat janji – janji umum terkait iklim, tetapi benar-benar mengevaluasi tindakan nyata yang dilakukan.

“Target seperti Net Zero pada tahun 2050 kini dianggap sebagai standar minimum, bukan sesuatu yang membedakan. Melalui pemeringkatan ini, kami mengapresiasi komitmen nyata dan terukur dalam upaya mengurangi emisi karbon,” kata Yap Mun Ching, AirAsia Chief Sustainability Officer.

Penghargaan ini menunjukkan bahwa upaya keberlanjutan yang dijalankan diakui secara luas bukan hanya pencapaiannya, tetapi juga tantangan nyata yang dihadapi di kawasan ini.

“Mulai dari menyesuaikan diri dengan berbagai peraturan di tiap negara hingga mencari keseimbangan antara standar global dan kondisi di lapangan, semua kami lakukan dengan pendekatan yang terarah dan terbuka,” tuturnya.

Menurut Yap, peran kepemimpinan AirAsia dalam membentuk kebijakan penerbangan berkelanjutan, termasuk memimpin Satuan Tugas Nasional Malaysia untuk CORSIA (Carbon Offset and Reduction Scheme for International Aviation/Skema Pengimbangan dan Pengurangan Emisi Karbon untuk Penerbangan Internasional).

Selain itu, berperan sebagai ahli teknis dalam kelompok kerja CORSIA di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO/International Civil Aviation Organization).

“Kami secara aktif menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di sektor transportasi dan lingkungan untuk menyelaraskan praktik industri dengan tujuan terkait perubahan iklim,” ujarnya.

Pada tingkat global, lanjut Yap, AirAsia juga menyuarakan perspektif kawasan dalam forum multilateral agar kebijakan keberlanjutan yang dihasilkan lebih seimbang dan efektif.

Pengumuman dari 42kft.com bertepatan dengan dirilisnya Laporan Keberlanjutan Capital A 2024, yang menguraikan langkah – langkah yang diambil AirAsia dalam mengurangi dampak lingkungan.

Beberapa sorotan utama meliputi:

Intensitas Karbon Terendah: Emisi per kursi (gCO2/ASK) turun menjadi 63,7 dan emisi per penumpang (gCO2/RPK) turun menjadi 72,3. Pencapaian ini diraih melalui lebih dari 20 langkah efisiensi operasional yang berhasil menghindari emisi sebanyak 129,189 ton CO2 dan menghemat biaya bahan bakar sebesar US$34 juta.

Inovasi Operasional di Darat: AirAsia mulai mengoperasikan empat unit kombinasi pertama (Sistem Daya Darat dan Pendingin Udara Terpadu) di KLIA2, sehingga pesawat yang sedang parkir tidak perlu menyalakan mesin untuk mendapatkan daya. Jika diterapkan sepenuhnya, teknologi ini diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 AirAsia hingga 1%.

Kemitraan Strategis: AirAsia bekerja sama dengan Airbus untuk mendorong riset penerbangan berkelanjutan di kawasan ASEAN, khususnya dalam pengembangan bahan baku untuk bahan bakar ramah lingkungan (SAF) dan solusi manajemen lalu lintas udara yang lebih efisien.

AirAsia juga bergabung dalam Dewan Penasihat Industri Heart Aerospace untuk mendukung komersialisasi pesawat hybrid listrik.

Kinerja keberlanjutan AirAsia terus mendapat pengakuan dari berbagai standar internasional.

Awal tahun ini, AirAsia juga mencatat pencapaian tertinggi baru dalam peringkat ESG:

Peringkat ESG dari FTSE: Capital A Berhad (induk perusahaan AirAsia Berhad) meraih skor 3,5 dari 5, sedangkan Asia Aviation Public Company Limited (operator Thai AirAsia) mencetak skor 3,7 dari 5. Keduanya melampaui ambang batas indeks keberlanjutan sebesar 2,9.

Skor CSA dari S&P Global: Capital A mencatat peningkatan menjadi 47%, melampaui rata – rata industri penerbangan untuk tahun kedua berturut – turut.

Ke depan, AirAsia tetap berkomitmen untuk menghadirkan solusi keberlanjutan yang dapat diterapkan secara luas, mulai dari efisiensi operasional hingga kolaborasi lintas industri. B

 

 

Komentar

Bagikan