Yogyakarta International Airport Sukses Hemat Energi Hingga Raih Penghargaan Subroto

Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2023 diberikan kepada Yogyakarta International Airport (YIA) dengan meraih Peringkat 1 Kategori Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Industri. (dok. ap1.co.id)

Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai salah satu bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports, berhasil meraih prestasi dalam ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2023.

Bandara YIA berhasil meraih Peringkat 1 kategori Manajemen Energi di Bangunan Gedung dan Industri.

Penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kementerian ESDM) itu merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan bagi entitas yang memiliki peranan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia.

Peran tersebut dalam kurun waktu setahun terakhir, khususnya dalam bidang efisiensi dan konservasi energi, serta penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gas.

Pencapaian yang berhasil diraih Bandara Internasional Yogyakarta dalam PSBE tahun ini sekaligus melengkapi capaian pada PSBE Tahun 2022, Bandara YIA berhasil meraih Peringkat 3 Kategori Gedung Hemat Energi Sub Kategori Gedung Hijau.

“Tentunya hal ini merupakan wujud apresiasi atas komitmen dan upaya Angkasa Pura Airports dalam mewujudkan misi perusahaan dalam memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.

Bandara YIA, merupakan salah satu bandara Angkasa Pura Airports yang dalam konsep pembangunan infrastrukturnya sangat memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan hidup.

Selain itu, dalam manajemen operasional bandara, Angkasa Pura Airports juga turut mengimplementasikan kebijakan energi dan kebijakan lingkungan untuk mendukung bandara ramah lingkungan atau eco airport.

“Kami menjadikan momentum penghargaan ini sebagai pelecut semangat untuk terus dapat meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup dan konservasi energi,” jelas Faik Fahmi.

Baca juga :   Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Tambah Layanan Penerbangan Internasional

Bandara YIA merupakan bandara dengan konsep greenfield airport yang dibangun dari lahan kosong dengan berpegang pada fisosofi arsitektur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta didukung dengan area terbuka hijau sebesar 19,84% dari total luas area, atau seluas 26.589,3 m2.

Dalam kegiatan operasionalnya, Bandara YIA didukung dengan penerapan berbagai perangkat utilitas yang mendukung konsep ramah lingkungan, seperti penggunaan lampu LED, lampu penerangan jalan umum dengan solar cell, penggunaan fitur sleep mode pada elevator, lift, dan travelator.

Selain itu, penggunaan kaca bangunan Sunergy Green yang mampu merefleksikan sinar matahari dengan baik dan penggunaan chiller dengan sistem watercooled centrifugal chiller 800 TR dengan nilai COP 6.81 yang menggunakan refrigerant ramah lingkungan, sehingga tidak merusak lapisan ozon.

Bandara YIA juga telah menerapkan Manajemen Operasi Berbasis Trafik (MOT) sebagai upaya penghematan energi dengan mempertimbangkan kondisi trafik penerbangan dan penumpang, sehingga dapat mengendalikan konsumsi listrik pada area zonasi terminal penumpang.

Mendukung konservasi air, Angkasa Pura Airports memanfaatkan penggunaan fasilitas stormwater management kawasan yang berfungsi untuk menangkap, mengumpulkan, mengolah dan meresapkan air hujan untuk digunakan sebagai sumber air alternatif untuk mendukung operasional bandara.

Baca juga :   Pembangunan Bandara Dhoho Kediri Sudah 51%

Selain itu, Bandara YIA juga didukung dengan sanitair dengan fitur dual flush dan auto-faucet untuk menghemat penggunaan air, serta pemanfaatan daur ulang air dari pengoperasian sewage treatment plant (STP) yang dimanfaatkan untuk penyediaan kebutuhan air pada peralataan cooling tower dan penyiraman tanaman.

Hingga tahun 2022, pemanfaatan air hujan di Bandara YIA mencapai 55.018 m3 per tahun dan efisiensi air daur ulang dan pemanfaatan air hujan sebesar Rp1,1 miliar.

Atas berbagai upaya yang diterapkan Angkasa Pura Airports tersebut, Bandara YIA berhasil mencapai penghematan energi sampai dengan tahun 2022 sebesar 5.584.501 kWh dibandingkan dengan tahun 2020, atau setara Rp 7,3 miliar dengan tarif listrik Rp 1.324,7/kWh.

Selain berhasil dalam mencapai penghematan energi, penerapan manajemen energi di Bandara YIA juga berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gas di tahun 2022 sebesar 4.411 ton CO2e.

Berbagai upaya tersebut juga menjadikan Bandara YIA sebagai bandara pertama di Indonesia yang berhasil meraih sertifikat Gold Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI) pada tahun 2021. B

Komentar