Ruas Jalan Silangit-Parapat Kini Lebih Lancar

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jalan Bypass Balige di Kabupaten Toba, Sumatra Utara. (Istimewa)

Peresmian Jalan Bypass Balige di Kabupaten Toba, Sumatra Utara memperlancar jalur alternatif bagi wisatawan dari dan/atau menuju Silangit-Parapat.

Jalan bypass sepanjang 9,8 km ini membuat jalur kendaraan supaya tidak perlu masuk dalam Kota Balige, sehingga lalu lintas bisa lebih lancar, kondisi jalan dalam kota lebih awet tidak dilintasi kendaraan besar, sekaligus dapat menekan angka kecelakaan.

Selain itu, jalan bypass tersebut mendukung konektivitas ke beberapa Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.

Akses jalan yang semakin baik, lanjutnya, juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar yang semakin berkembang dengan kebangkitan sektor pariwisata.

“Dengan dibangunnya jalan Silangit-Balige-Parapat atau sebaliknya akan semakin lancar. Jalan bypass ini akan memicu perkembangan penggunaan lahan di wilayah tersebut,” ujar Menteri Basuki, Rabu (2/2/2022).

Menurutnya, cepat atau lambat di sepanjang jalan ini akan berkembang penggunaan lahannya, baik itu kawasan permukimannya atau kegiatan perekonomian.

Baca juga :   Indonesia Pimpin Pertemuan Kelompok Kerja Transportasi ASEAN Ke-42

“Jadi tolong agar dikendalikan perkembangan wilayahnya supaya tidak rusak lingkungan sekitar. Pengaturannya harus sesuai tata ruang kota,” jelasnya.

Menteri Basuki berpesan kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut, kendati Jalan Bypass Balige sudah diresmikan, tapi tetap diperhatikan sistem drainasenya.

Keberadaan drainase jalan sangat penting, dia menambahkan, karena untuk menghindari terjadinya genangan dan memperpanjang usia layanan jalan.

“Saya kira badan jalan bypass ini perkerasannya sudah bagus. Mungkin ada beberapa sistem drainase yang perlu diperbaiki, supaya air lancar masuk ke saluran, karena musuh jalan itu hanya tiga, yakni air, air, dan air,” tutur Basuki.

Pembangunan Jalan Bypass Balige memenuhi harapan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir untuk mengurangi beban lalu lintas di dalam Kota Balige, selanjutnya dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui BBPJN Sumut, Ditjen Bina Marga.

Menteri Basuki mengapresiasi proses pembangunannya yang merupakan contoh baik kolaborasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, di mana untuk penyediaan lahan oleh Pemkab Toba dan pekerjaan fisik Kementerian PUPR.

Baca juga :   Batu Bara Jadi Andalan Kargo KAI

Pembangunan Bypass Balige menggunakan anggaran APBN senilai Rp176,6 miliar yang dikerjakan secara bertahap sejak 2017-2021.

Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan ruas jalan sesuai standar nasional lebar bahu jalan 7,8 meter dan bahu jalan dua meter, serta pembangunan empat jembatan sepanjang 97 meter.

Keempat jembatan itu adalah Jembatan Aek Halian (30 meter), Jembatan Aek Bolon (25 meter), Jembatan Sopo Surung (35 meter), dan Jembatan Aek Hinalang berupa box culvert sepanjang 7 meter. Dalam proses pembangunan juga dilakukan penanganan longsor sepanjang 105 meter.

Bupati Toba Poltak Sitorus mengucapkan terima kasih atas dibangunnya Jalan Bypass Balige yang sudah membantu kelancaran lalu lintas di Toba.

“Harapannya kita sama-sama memelihara dan ke depan kami akan upayakan penerangan, serta penataan di kawasan ini sesuai dengan tata kota,” ujarnya. B

 

 

Komentar