
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bersama dengan Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri secara resmi memberlakukan rekayasa lalu lintas one way nasional Tol Cikampek Utama KM 70 pada Jumat pagi, 28 Maret 2025, pukul 09.00 WIB.
Rekayasa one way ini diberlakukan sampai KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang.
Menhub menjelaskan, rekayasa ini dilakukan dengan mempertimbangkan parameter kepadatan jalan di Tol Cikampek.
Untuk memberlakukan one way nasional itu, dia menamabhkan, ketentuannya jika kepadatan lalu lintas mencapai 8.500 kendaraan per lalu lintas (lalin) per jam.
“Kalau kita lihat dengan jumlah kendaraan yang sudah 8.500 per jam saat ini, maka kami bisa menyampaikan bahwa ini adalah puncak arus mudik dan one way nasional secara resmi diberlakukan” ujar Menhub di Cikampek.
Pemberlakuan one way nasional ini akan dilakukan selama masih dibutuhkan, sesuai dengan parameter kepadatan kendaraan.
Parameter ini ditetapkan oleh Jasa Marga dan pihak Kepolisian.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan terus berkoordinasi dengan Jasa Marga dan Kepolisian.
“Jadi, sepanjang parameter itu masih memungkinkan untuk dilakukan one way nasional, maka akan tetap diberlakukan, tapi kalau memang sudah tidak memenuhi, tentunya one way nasional akan diberhentikan,” ungkapnya.
Menhub menyampaikan saat ini kondisi jalan padat, tetapi masih aman terkendali.
Berdasarkan data Jasa Marga, hingga Jumat pagi (28/3), jumlah kendaraan yang tercatat keluar dari Jakarta sudah mencapai 1,2 juta kendaraan.
Prediksi Jasa Marga, total jumlah kendaraan yang akan keluar dari Jakarta hingga H+2 adalah sebanyak 2,1 juta kendaraan.
Artinya, per Jumat pagi, sebanyak 60% dari total prediksi pemudik keluar Jakarta sudah terealisasi dan sekitar 40% sisanya akan tersebar dalam beberapa hari.
Jadi, data Jasa Marga menyebutkan, pengaturan arus lalu lintas akan cukup untuk menangani jumlah kendaraan yang memadati jalan tol.
Selain kesiapan rekayasa lalu lintas, kesiapan petugas, baik dari pihak kepolisian maupun Jasa Marga juga telah dilakukan.
Personel petugas bersiaga tidak hanya di tol, tetapi juga di sepanjang jalan arteri yang menjadi jalur mudik.
“Personel jaga sudah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, baik di lajur ini maupun di jalan arteri,” tutur Menhub.
Kesiapan jalan arteri juga sama, baik Kepolisian maupun Jasa Marga sudah menempatkan personelnya di jalan arteri untuk membuat jalan arteri tetap lancar.
Dia mengimbau agar masyarakat mengemudi dengan hati – hati dan mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku.
Masyarakat juga bisa mengakses berbagai informasi lalu lintas pada kanal – kanal resmi pemerintah.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono. B