PTDI Jadikan Natuna Pilot Project Pesawat Amphibi N219

Peta perbatasan Kepulauan Natuna. (dok. kkp.go.id)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menjadi lokasi pilot project (proyek rintisan) transportasi pesawat amfibi N 219.

Pilot project ini akan direalisasikan pada 2025 di Kabupaten Natuna,” kata Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan melalui keterangan pers di Natuna, Minggu (10/11/2022).

Menurutnya, pemerintah pusat memahami kendala Natuna yang paling mendasar adalah aksesibilitas yaitu transportasi menuju dan keluar dari Kabupaten Natuna, sehingga pemerintah pusat melakukan pengembangan proyek rintisan pesawat amfibi N 219 tersebut.

Gita juga menerangkan dengan kondisi Natuna sebagai wilayah kepulauan pengembangan aksesibilitas menggunakan pesawat amfibi di rasa tepat.

“Melakukan pendaratan, lepas landas di laut, dan kita akan langsung meninjau hari ini di salah satu pulau, Semua untuk memastikan wilayah waterbase airport harus mendukung terlebih dahulu,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN (Bappenas) Amalia Adininggar menjelaskan bahwa paparan Bupati Natuna sangat komprehensif sebagai gambaran rencana transformasi ekonomi, yakni Natuna menjadi salah satu program induk percepatan transformasi ekonomi.

Baca juga :   Bandara AP II Fokus pada Tujuh Titik Penting Saat Arus Balik Lebaran 2024

Selanjutnya, Natuna sebagai wilayah terdepan di Utara Indonesia menjadi salah satu bagian dari target wilayah reformasi ekonomi melalui pemanfaatan kekayaan lautnya.

“Natuna memiliki tagline Merajut Untaian Biru Ekonomi Indonesia, berdasarkan potensi perikanan tangkap dan budidaya ikan,” jelas Amalia.

Selanjutnya, dia menambahkan, terkait dengan pariwisata pemerintah pusat telah membuat program Kepri Biru sesuai dengan potensi kekayaan geologi yang Natuna memilikinya.

Menurut Amalia, hal itu dapat dilihat, karena Kabupaten Natuna sebagai salah satu kawasan warisan geopark Nasional.

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Natuna merupakan salah satu wilayah yang ditunjuk sebagai wilayah geopark Nasional dengan warisan geologi berupa bebatuan yang berusia ratusan jutaan tahun, geobiodiversity dengan adanya satu hewan endemic, yaitu Kekah dan Penyu, terakhir geocultural seperti mendu dan lainnya,” tutur Amalia.

Menanggapi rencana terdebut, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Bappenas dan PTDI.

Baca juga :   Indonesia Bisa Ekspor Pesawat ke Filipina

“Dengan kondisi wilayah kepulauan, pengembangan rencana Sea Plane N 219 adalah solusi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah accesibility bagi wilayah perbatasan,” ujarnya.

Namun, Rodhial juga mengingatkan dalam merencanakan reformasi ekonomi perlu sebuah pemahaman selain kebutuhan infrastruktur, sumberdaya manusia di wilayah itu juga sangat penting.

Natuna adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata.

Di sebelah Utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja. di Selatan berbatasan dengan Sumatra Selatan dan Jambi. di bagian Barat dengan Singapura, Malaysia dan Riau, serta di bagian Timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat.

Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Asia Timur dengan produksinya yang terkenal sebagai penghasil minyak dan gas.

Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1.400.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680.000 barel. B

 

 

Komentar