
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dam Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatanganiJoint Commitmentdalam membangun pusat kompetensi di bidang rancang bangun pesawat pada rangkaian acara Indonesia Development Forum (IDF) 2022 di Movenpick Resort, Jimbaran, Bali.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan dan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah menandatangani Joint Commitmentdisaksikan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
PTDI dan ITB sepakat untuk membangun strategi bersama guna meningkatkan dan menjaga kepentingan Indonesia dalam melibatkan dan mengoptimalkan utilisasi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam proses pengembangan pesawat olehOriginal Equipment Manufacturer(OEM) global.
Kesepakatan itu, seperti dikutip dari situs indonesian-aerospace.com, adalah dalam rangka membangun dan mewujudkan Negara Republik Indonesia sebagai pusat kompetensi rancang bangun pesawat.
Selain itu, kedua pihak juga sepakat untuk bersama-sama mengembangkan kompetensi rancang bangun pesawat yang berkelanjutan, melalui proyek pengembangan pesawat dan kedirgantaraan dalam negeri.
“Sesuatu yang sangatmandatorybagi industri adalahdevelopment,di situasi saat ini dimanadevelopmentsangat mahal, maka kolaborasi itu sangat penting,” lata Gita Amperiawan.
Kolaborasi PTDI dan ITB dalam hal R&D tentunya akan berorientasi pada bisnis dan bagaimana kita mampu memenuhidemandyang ada.
“Lingkupnya tidak ada batasannya, tapi yang paling penting dan prioritas utama adalah program N219 dan N219 Amfibi, dan salah satunya juga kita mau bangun kolaborasidesign center,” jelasnya.
Merupakan inisiatif dari PTDI dan ITB untuk memberi ruang gerak dan peluang, serta wadah bagi berkembangnya industri rancang bangun di Indonesia, sehingga kemudian cita-cita penguasaan teknologi tinggi pesawat udara dapat diupayakan dalam waktu yang lebih cepat, tepat danfeasible.
“Dari sisi ITB, ini bukan hanya pengajaran dan penelitian biasa, tapi juga harus ke arah hilirisasi produk, ini sudah sejalan denganroadmapyang dikembangkan negara.
Link & matchantara Perguruan Tinggi dengan industri sebenarnya sudah dari dulu dibuat, tapi dengan adanya komitmen ini sekarang implementasinya menjadi lebih konkrit.
“PTDI dan ITB akan mengerjakanprojectbersama yang dilakukan di fasilitas fisik yang sama, sebagaimana tren model bisnis yang sudah terjadi di negara-negara maju, dimana pihak Perguruan Tinggi dan industri akan bekerja secara mutualisme,” tutur Reini Wirahadikusumah.
Penyelenggaraan IDF 2022 oleh Kementerian PPN RI/Bappenas ini merupakan sebuah wahana bagi para pelaku pembangunan di Indonesia untuk berkumpul dan bertukar gagasan, serta pemikiran.
IDF 2022 berfokus pada pembangunan industri di Indonesia yang diharapkan dapat menginspirasi pembicara dan peserta IDF untuk memikirkan gagasan-gagasan baru tentang peningkatan kapasitas industri di Indonesia di masa depan dalam menciptakan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki (SDA dan SDM), serta merespons perkembangan pasar yang dinamis dan siklus perkembangan teknologi yang berlangsung makin cepat.
Dengan demikian, penandatangananJoint Commitmentantara PTDI dan ITB ini diharapkan dapat mendorong pengembangan dan penguasaan kemandirian industri berteknologi tinggi yang merupakan salah satu pondasi yang sangat penting dalam mempercepat laju perekonomian Indonesia.
Maka kemudian industri dirgantara sebagai salah satu penghasil produk berbasisteknologi tinggi dapat memegang peranan penting dalam strategi untuk menguasai kemandirian industri, karena di dalamnya padat inovasi, padat teknologi tinggi dan padat lapangan pekerjaan yang bisa mendorong pembentukan kompetensi sumber daya manusia yang tinggi dan siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain. B