Presiden Jokowi Akan Resmikan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat 18 Agustus 2023

Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung (KACJB) bernama Whoosh yang rencananya diresmikan Senin (2/10/2023). (dok. kai.id)
Bagikan

Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) rencananya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 Agustus 2023.

Menurut Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi, acara launching memang akan digelar secara bersamaan untuk peresmian LRT Jabodebek dan KCJB.

“LRT Jabodebek akan launching pada 18 Agustus bersamaan dengan KCJB,” ujarnya saat Media Gathering di Bandung, baru-baru ini.

Mochamad Purnomosidi mengungkapkan bahwa dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi akan naik kereta LRT dari Dukuh Atas sampai Halim Perdanakusuma.

“Dari Halim, pindah ke kereta cepat. Lalu turun di Padalarang dan naik feeder ke Bandung. Kemudian, kembali ke Jakarta naik kereta Panoramic,” jelasnya.

Sementara itu, Manager Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo menjelaskan, saat ini LRT Jabodebek sudah mencapai 95,9%.

Dia menambahkan, untuk tarif saat operasional normal ini merupakan ranah pemerintah dan pihak LRT Jabodebek belum memegang surat keputusan dari Menteri Perhubungan terkait dengan tarif.

“Sebenarnya kita usulkan rata-rata Rp12.500, jarak terjauh tidak lebih dari Rp25.000, tapi pemerintah akan memperhitungkan PSO, hingga saat ini perhitungan belum ada ke kami,” jelasnya.

LRT Jabodebek akan menggelar uji coba penumpang secara terbatas pada 12 Juli-15 Agustus 2023.

Kuswardojo menyatakan, masyarakat bisa ikut serta dalam uji coba operasional terbatas ini dengan mendaftarkan diri di link yang tersedia di media sosial LRT Jakarta pada 10 Juli 2023.

Sementara itu, pengguna LRT Jabodebek diprediksi akan mencapai sebanyak 500.000 orang per hari.

Menurut Kuswardojo, capaian jumlah penumpang ini akan terjadi 10 tahun setelah LRT Jabodebek beroperasi penuh.

“Jadi, nanti mungkin sekitar 10 tahun setelah operasional itu kita targetkan bisa mengangkut satu hari mencapai 500.000 pengguna jalan,” ungkapnya.

Kuswardojo menyebutkan bahwa untuk peningkatan ini akan diantisipasi. Kuswardojo mengungkapkan secara kondisi per rangkaian kereta bisa menampung 740 orang penumpang, tapi maksimal bisa mengangkut 1.380 orang penumpang. B

 

Komentar

Bagikan