
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Makkah bersiap menyambut kedatangan gelombang pertama jemaah calon haji Indonesia yang bergerak dari Madinah ke Makkah mulai 10 Mei 2025.
“Sekitar 2.800 calon haji akan diberangkatkan dalam tujuh kloter,” ujar Kepala Daerah Kerja Makkah Ali Machzumi di Makkah dalam keterangannya, baru – baru ini.
Dia memastikan seluruh persiapan untuk menyambut kedatangan jemaah, seperti akomodasi, transportasi hingga konsumsi telah siap.
Sementara itu, jamaah yang masuk dalam keberangkatan gelombang kedua dari Indonesia akan tiba di Jeddah mulai 17 Mei 2025 melalui Bandara King Abdulaziz.
Jemaah dari Jeddah juga akan langsung menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib.
Ali memastikan semua persiapan untuk menyambut mereka telah selesai. “Kami pastikan semua layanan berjalan lancar. Petugas akan bekerja 24 jam untuk memastikan pelayanan maksimal.”
Tercatat sebanyak 205 hotel telah disiapkan untuk menampung jemaah yang tersebar di wilayah Syisyah, Misfalah, Jarwal dan Raudhah, dengan jarak terjauh 4,5 kilometer dari Masjidil Haram.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag Akhmad Fauzin menuturkan bahwa seluruh hotel telah melalui proses verifikasi menyeluruh, baik dari segi fasilitas, kebersihan, maupun kenyamanan.
“Layanan konsumsi pun telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi jemaah selama di Makkah. Setiap jemaah akan mendapat tiga kali makan per hari, dengan total 84 kali makan selama masa tinggal,” jelasnya dalam konferensi pers Operasional Haji Hari ke-8 di Makkah, Kamis (8/5/2025).
Fauzin menyebutkan, untuk mendukung mobilitas, bus shalawat akan beroperasi 24 jam mengantar jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya. “Transportasi ini sangat vital, terutama bagi jemaah lansia dan berkebutuhan khusus.”
Di sisi lain, pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah mulai berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Kloter – kloter awal bergerak setelah menyelesaikan ibadah sunah di Masjid Nabawi. Perjalanan darat ini memakan waktu sekitar enam jam hingga tujuh jam.
Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah agar memakai kain ihram dan mandi dari hotel di Madinah untuk menghemat waktu saat singgah di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali) guna mengambil miqat.
“Waktu di Bir Ali sangat terbatas, hanya sekitar 30 menit. Jemaah disarankan juga sudah berwudlu dari hotel,” ungkapnya.
Bagi jemaah lansia dan yang sakit, lanjut Fauzin, cukup berniat ihram dari dalam bus tanpa perlu turun dan melaksanakan shalat sunnah di masjid.
Setiba di Makkah, jemaah akan melaksanakan umrah wajib sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji Tamattu.
Petugas akan mendampingi pelaksanaannya dengan memberikan bimbingan manasik dan memastikan kondisi kesehatan jemaah tetap terjaga.
Kemenag juga mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan, tidak bepergian tanpa alas kaki dan menyimpan dokumen dengan aman. “Suhu Makkah cukup tinggi, jaga diri dan kurangi aktivitas di luar ibadah.”
Fauzin menegaskan, agar jemaah menolak ajakan berhaji secara ilegal. “Haji nonprosedural sangat berisiko. Tidak hanya tidak mendapat layanan resmi, tetapi juga berpotensi terkena sanksi hukum dari otoritas Arab Saudi,” ungkapnya.
Sampai dengan Kamis (8/5/2025) tercatat 112 kloter dengan total 44.601 jemaah telah tiba di tanah suci. Hari ini, Jumat (9/5/2025) dijadwalkan tambahan 19 kloter dengan 7.501 jemaah diberangkatkan dari tanah air.
“Seluruh proses berjalan lancar dan tertib. Ini berkat kerja sama antara petugas, pemerintah dan tentu saja kedisiplinan jemaah itu sendiri,” katanya. B