Penerbangan Perdana BIM – Bandara Rokot Perkuat Konektivitas Kepulauan Mentawai

Penerbangan perdana rute Padang - Mentawai pergi pulang (pp). (dok. hubudkemenhub)
Bagikan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkuat konektivitas udara di Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatra Barat melalui penerbangan perdana rute Padang – Mentawai pergi pulang (pp) pada Jumat (28/3/2025), yang juga bertepatan di masa mudik Lebaran 2025.

Penerbangan perdana dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Bandara Rokot Mentawai pp dilayani oleh maskapai Wings Air dengan berangkat dari Mentawai pukul 11.40 WIB dengan lama penerbangan 50 menit dan beroperasi dua kali seminggu, setiap Senin dan Jumat.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mentawai Bambang Rudi Sulaksono menjelaskan, pihaknya bersyukur dengan terealisasinya penerbangan perdana Wings Air rute Padang – Mentawai pp.

“Syukur Alhamdulillah, dengan beroperasinya penerbangan rute Padang – Mentawai pp yang dilayani operator Wings Air ini, kami dapat membantu masyarakat Mentawai, baik yang berada di sini maupun di perantauan dapat memiliki pilihan untuk bersilaturahmi dan berlebaran menggunakan pesawat,” jelasnya.

Menurut Bambang, kehadiran penerbangan ini juga membuka akses lebih luas bagi masyarakat setempat untuk kebutuhan mobilitas, kesehatan, dan perdagangan, sehingga akan membawa dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Mentawai.

Bambang menambahkan, Kepulauan Mentawai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan bagi wisatawan, terutama pecinta selancar dari dalam maupun luar negeri.

Selain itu, dia menambahkan, kekayaan budaya Kepulauan Mentawai, seperti seni tato tertua di dunia, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan transportasi udara di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah kepulauan yang masih membutuhkan aksesibilitas lebih baik.

“Dengan semakin berkembangnya infrastruktur dan layanan penerbangan diharapkan masyarakat dapat menikmati mobilitas yang lebih cepat, efisien dan terjangkau,” ungkapnya.

Selain itu, sinergi antara regulator, operator penerbangan, pengelola bandara serta pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam mendukung keberlanjutan rute ini.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan layanan penerbangan ini dapat berjalan dengan optimal, memenuhi aspek keselamatan, keamanan, serta kenyamanan penerbangan.

“Saat ini, Bandar Udara Mentawai memiliki landas pacu berukuran 1.500 meter x 30 meter, yang mampu melayani pesawat sekelas ATR 72-600 dan terminal penumpang seluas 1.610 m², dengan kapasitas layanan hingga 53.881 penumpang per tahun,” tutur Bambang.

Turut hadir dalam penerbangan perdana tersebut, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Jakob Saguruk, Ketua DPRD Mentawai Ibrani Sababalat dan jajaran Forkopimda setempat, serta stakeholder terkait. B

Komentar

Bagikan