Pemindahan pintu masuk pelabuhan ke wilayah Indonesia Timur untuk komoditas impor tertentu sampai dengan saat ini sudah berproses.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi, pihaknya juga mengusulkan agar barang – barang mewah bisa masuk ke pelabuhan yang berada di Makassar.
“Itu sudah berproses, jadi kita sedang berbicara dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan,” katanya di Jakarta, baru – baru ini.
Antoni menjelaskan, terdapat enam komoditas impor yang pintu masuknya akan melalui pelabuhan di Makassar di antaranya alas kaki, pakaian jadi dan aksesoris, elektronik, dan keramik.
“Nanti, kalau ada impor ke Indonesia, pasti ada tambahan cost logistik, tapi ini juga ditujukan supaya tidak, seperti Sritex yang kolaps dan sebagainya. Ini ibarat koin bermata dua, tapi kita sedang membicarakan itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo (Persero) Prasetyo menuturkan, akan mengikuti arahan dari pemerintah terkait dengan pemindahan pintu masuk komoditas impor di pelabuhan Indonesia Timur.
Dia berharap kebijakan tersebut didasarkan pada studi dan tetap memperhatikan terkait ongkos logistik.
Pelindo juga memberikan masukan – masukan terkait dengan pemindahan jalur logistik tersebut agar distribusi barang menjadi lebih efisien.
“Kita memberikan masukan-masukan, kita juga bekerja sama dengan Bappenas supaya monitoring national logistik cost kita, biar nggak salah,” jelas Prasetyo.
Dia menambahkan, pemindahan pintu masuk pelabuhan ini nantinya akan mempengaruhi harga jual suatu produk.
Namun demikian, total proses logistiknya akan jauh lebih efisien dibandingkan dengan hanya terpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya.
“Ketika dipindahkan ke Makassar, tentunya ada balance kargo, ketika kita melakukan pengiriman ke Indonesia timur, baliknya kosong, ini kan cost mahal,” ujarnya.
Namun, lanjut Prasetyo, ketika dipindahkan ke Makassar, beberapa komoditi yang barang mewah ke Makassar atau Sorong, ketika balik ada muatan sehingga ada efisiensi dalam bisnis proses, logistiknya, supply chain efisien. B