Dalam rangka menciptakan lingkungan pelabuhan yang tertib, aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa, Pelindo Regional 4 menggelar kegiatan Sosialisasi Keamanan dan Ketertiban kepada para Pedagang Kaki Lima atau yang biasa disebut dengan PK5 di area Pelabuhan Makassar, baru – baru ini.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Pelindo dalam mendukung ketertiban umum dan upaya penataan kawasan pelabuhan yang bersih, aman, serta nyaman bagi penumpang dan pengunjung pelabuhan.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4 Abdul Azis menjelaskan, sosialisasi ini menyasar para pedagang yang beraktivitas di sekitar area pelabuhan agar memahami aturan – aturan yang berlaku serta pentingnya menjaga ketertiban bersama.
“Kami ingin pedagang kaki lima yang ada di Pelabuhan Makassar bisa melakukan aktivitasnya dengan baik, serta serta pentingnya menjaga kebersihan, dan mematuhi aturan yang ditetapkan dan disepakati bersama demi kenyamanan dan keamanan kita semua,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Pelindo Regional 4 juga menggandeng unsur keamanan pelabuhan, yakni aparat Kepolisian untuk memberikan pemahaman terkait zona aman dan larangan berdagang di area operasional.
Selain penyampaian materi, sosialisasi juga diisi dengan sesi dialog antara para pedagang kaki lima dengan pihak manajemen Pelindo, yang bertujuan menampung aspirasi serta mencari solusi terbaik agar keberadaan PK5 tetap dapat berlangsung dengan aman dan tertib.
Pelindo Regional 4 berharap, melalui kegiatan ini, akan terbangun sinergi antara pengelola pelabuhan dan masyarakat sekitar dalam menciptakan kawasan pelabuhan yang tertib, bersih dan berdaya saing tinggi.
Sementara itu, Satria, pendamping PK5 meminta semua PK5 di Pelabuhan Makassar taat dan patuh dengan peraturan yang ditetapkan Manajemen Pelindo. “Karena semua itu untuk kebaikan kita bersama.”
Pedagang kaki lima yang beraktivitas di kawasan Pelabuhan Makassar menyambut baik inisiatif Pelindo Regional 4 untuk melakukan ketertiban PK5.
“Kami menyadari bahwa keberadaan pedagang kaki lima harus tetap sejalan dengan aturan dan tata kelola kawasan pelabuhan yang professional dan kami merasa lebih dilibatkan secara langsung dalam menjaga ketertiban, serta juga memiliki wadah resmi untuk menyampaikan aspirasi dan solusi bersama,” ujar Satria. B
