Movement Bandara Mali Alor 14 Kali Seminggu

Kabandara Mali Alor Suharmadji bersama dengan jajaran staf Bandara Mali Alor. (dok. malialor)

Semakin membaiknya kondisi ekonomi dan pelonggaran ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat harapan besar pada peningkatan mobilitas masyarakat pengguna perjalanan udara.

Bandara Mali Alor juga terkena dampak yang sama, bahkan rencananya rute penerbangan akan ditambah, mengingat banyak wisatawan, pebisnis dan juga masyarakat memanfaatkan bandara yang ada di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Menurut Kabandara Mali Alor Suharmadji, memang ada rencana untuk penambahan rute penerbangan melalui bandara yang juga dikenal sebagai Bandara Pulau Alor ini.

Saat ini, rute penerbangan yang melalui Bandara Mali Alor sebanyak tujuh kali dalam seminggu atau movement (pergerakan) penumpang mencapai sebanyak 14 kali dalam satu minggu.

Baca juga :   Presiden Jokowi Resmikan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat
Kabandara Mali Alor Suharmadji. (dok. pribadi)

Para pelaku perjalanan transportasi udara mendapatkan pelayanan optimal dari pengelola Bandara Mali, dengan fasilitas terminal yang pengoperasiannya sama persis dengan yang ada di bandara-bandara internasional.

Bangunan bandara terminal tersebut dibangun di lantai dua dengan arsitektur bangunan yang indah dan megah, serta menarik untuk dipandang, sehingga seringkali menjadi lokasi yang instagramable.

“Terminal Bandara Mali Alor secara fisik sudah selesai dibangun dan telah dilengkapi dengan fasilitas berupa peralatan operasional yang memiliki standard internasional untuk kenyamanan, keamanan dan keselamatan penerbangan,” jelas Suharmadji.

Pelayanan yang optimal dan kondisi ekonomi yang semakin membaik dipastikan dapat membuat para pebisnis dan juga wisatawan berkunjung, serta melakukan aktivitasnya di Alor.

Baca juga :   Prokes Pencegahan Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta Kembali Diakui Dunia

Diketahui bahwa Alor merupakan salah satu surga bagi penikmat keindahan alam bawah laut, di antaranya objek wisata diving, yakni di Taman Laut Pantar dan juga wisata budaya, sehingga diharapkan wisatawan semakin banyak berkunjung.

Meski tidak seterkenal Taman Laut Raja Ampat, tapi alam bawah lautnya tidak kalah indah, bahkan disebut lokasi Taman Laut Pantar sebagai salah satu destinasi scuba diving terbaik di dunia. B

Komentar