Kemenparekraf Targetkan 2.300 Pekerja Pariwisata Lombok Tersertifikasi Selama Tahun 2022

Kegiatan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata bidang Pemanduan Wisata di Rumah Makan Taliwang Hj. Moerad Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sabtu (12/11/2022). (dok. kemenparekraf.go.id)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menargetkan sebanyak 2.300 pekerja pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersertifikasi kompetensi pariwisata berstandar nasional hingga ASEAN selama tahun 2022.

“Dengan begitu, maka akan dapat memenuhi kebutuhan industri dan dunia usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Menparekraf menyatakan hal itu saat menghadiri kegiatan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata Bidang Pemanduan Wisata di Rumah Makan Taliwang Hj. Moerad Mataram, Sabtu (12/11/2022).

Untuk memenuhi target tersebut, Kemenparekraf menyelenggarakan kegiatan sertifikasi tersebut bekerja sama dengan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Cakra Wisata Indonesia, industri, asosiasi, dan Pemerintah Provinsi NTB.

Sandiaga mengapresiasi terselenggaranya kegiatan yang merupakan bagian dari program Kemenparekraf untuk mempercepat pemulihan dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Program mencakup upskilling (peningkatan kompetensi), reskilling (penguatan kompetensi) dan new skilling (penambahan kompetensi baru) agar Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dan juga ekonomi kreatif unggul, kompeten, serta berdaya saing.

Baca juga :   Rute Penerbangan Lion Air dari Makassar ke Lombok Begitu Spesial

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada program kegiatan sertifikasi kompetensi SDM Pariwisata Bidang Pemanduan Wisata yang dilakukan di Kota Mataram,” jelasnya.

Sandiaga menilai, hal ini merupakan program pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan atau Indonesia Tourism Development Project dengan semangat inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Kegiatan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata dilangsungkan enam destinasi pariwisata prioritas, yaitu Danau Toba (Sumut), Wakatobi (Sultra), Labuan Bajo (NTT), Lombok (NTB), Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (Yogya dan Jateng) dan Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).

Targetnya di sepanjang tahun 2022 adalah sebanyak 18.000 pekerja pariwisata dapat tersertifikasi dan pada tahun 2023 jumlahnya meningkat hingga 27.000 peserta.

“Dan untuk Lombok tahun 2022 target sertifikasi adalah menyasar 2.700 pekerja pariwisata dan pada 2023 ada 3.900 pekerja pariwisata. Telah tercapai 2.000 pekerja pariwisata di bidang hotel, restoran, pemandu wisata, biro perjalanan wisata dan spa,” tuturnya.

Baca juga :   AKI 2022 Terbukti Bermanfaat Bagi Pelaku Ekraf Tingkatkan Kualitas Produk

Sandiaga juga mendorong agar kegiatan ini dapat terus dilakukan sehingga target sertifikasi kompetensi pekerja pariwisata tahun ini, khususnya di Lombok dapat tercapai.

“Target realisasi sudah 74%, ada 26% lagi yang harus terus dikejar. Sertifikasi ini adalah bagian dari pada pemulihan, peningkatan produktivitas sektor pariwisata, agar SDM kita berdaya saing,” jelasnya.

Sandiaga menyatakan bahwa pihaknya mempunyai tugas berat, yaitu menyerap lebih banyak lapangan kerja dan target kami menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2022 dan 4,44 lapangan kerja baru yang berkualitas di tahun 2024.

“Semoga kegiatan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata ini dapat menjadi bagian dalam momentum upaya pemulihan ekonomi nasional agar kita pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” kata Sandiaga.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja dan Koordinator Substansi Sertifikasi Kompetensi Profesi Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Alfin Merancia. B

Komentar