Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi dengan konsep Indonesia sentris, yaitu tidak hanya di Pulau Jawa, melainkan ke seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan dengan konsep pembangunan Indonesia sentris akan mewujudkan konektivitas antarwilayah yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia.
“Adanya konektivitas antarwilayah yang baik, maka mobilitas manusia maupun distribusi barang kian cepat dan lancar. Jadi, dapat tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di berbagai bidang, di berbagai daerah,” ujarnya saat memaparkan Kinerja Sektor Perhubungan 2021 dan Rencana Kerja (Outlook) 2022 pada Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Pada tahun 2021, Kemenhub mendapatkan alokasi anggaran Rp45,66 triliun. Adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 dan lainnya, turun menjadi Rp34,01 triliun.
“Di akhir 2021, kami optimis penyerapan mencapai 96%. Satu upaya yang tidak mudah di tengah pandemi, tetapi kami tetap konsisten melanjutkan pembangunan,” kata Menhub.
Sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi yang telah berhasil diselesaikan pada tahun 2021, di antaranya KRL Jogja-Solo, Bandara Kuabang Halmahera Utara, Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh Kalimantan Tengah, Kereta Api (KA) Bandara YIA Kulonprogo, dan Jalur Layang Stasiun Manggarai Jakarta.
Selain itu, pembanbgunan Bandara Mopah Merauke Papua, Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo, Bandara Tebelian Sintang Kalimantan Barat, dan Bandara Ngloram Cepu di Jawa Tengah.
Adapun sejumlah infrastruktur yang masih berjalan pada tahun 2021, di antaranya Terminal Tipe A (Amplas Medan, Tirtonadi Jateng), pembangunan Pelabuhan Ambon Baru, Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida, Bali dan di beberapa tempat lainnya (Kaimana, Batanta, Weda, Salawati, Bade).
Ada juga pembangunan Pelabuhan Palembang Baru Tanjung Carat, Jalur Ganda KA Manggarai-Cikarang, Pengembangan Pelabuhan Anggrek Gorontalo Utara, KA Cepat Jakarta-Bandung, pembangunan Bandara Mentawai Baru, Jalur KA Makassar-Parepare, pembangunan Bandara Siboru Fakfak, Jalur Ganda Ka Bogor-Sukabumi, pembangunan Bandara Rendani Manokwari, LRT Jabodebek, dan Reaktivasi Bandara Tunggul Wulung.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, beberapa tantangan yang dihadapi pada tahun 2021. Salah satunya adalah adanya pandemi Covid-19.
Menhub menuturkan, pemerintah terus berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia, sehingga aktivitas sosial dan ekonomi bisa berjalan lebih baik.
Tantangan lainnya, yaitu cara meningkatkan indeks logistik nasional. Sejumlah upaya telah dilakukan, di antaranya mengoptimalkan tol laut, membangun sejumlah pelabuhan misalnya Pelabuhan Patimban, digitalisasi pelayanan kepelabuhan, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, tantangan mengenai perubahan iklim. Kemenhub terus mendukung upaya efisiensi energi baik pada sarana maupun prasarana transportasi dengan memanfaatkan energi terbarukan (non fosil).
Untuk tahun 2022, Kemenhub mendapatkan alokasi anggaran Rp32,93 triliun. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari dua tahun sebelumnya (tahun 2020 Rp36,39 triliun dan tahun 2021 Rp34,01 triliun).
Dengan semakin terbatasnya alokasi anggaran, Kemenhub akan memprioritaskan program kerja yang berdampak luas pada masyarakat dan mengacu pada tema rencana kerja pemerintah 2022, yakni “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. B