
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Asosiasi Perusahaan Penerbangan Internasional/International Air Transport Association (IATA) meningkatkan kolaborasi di sektor penerbangan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menerima audiensi para delegasi dari IATA yang dipimpin oleh Regional Vice President IATA Phillip Goh untuk membahas penguatan kerja sama di sektor tersebut.
“Kolaborasi dengan IATA selama ini sudah berjalan dengan baik. Kedepannya akan terus diperkuat dalam upaya bersama memulihkan industri penerbangan yang mulai bangkit dari pandemi Covid-19,” ujar Menhub, Senin (5/9/2022).
Budi Karya menjelaskan, selama ini sejumlah kerja sama dengan IATA telah dilakukan, di antaranya terkait dengan kelestarian lingkungan di sektor penerbangan, penguatan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, serta pelatihan khusus terkait pengelolaan bisnis di sektor penerbangan, dan lain sebagainya.
“Kedepan, kami meminta IATA untuk bisa memberikan kuliah umum kepada para taruna-taruni sekolah penerbangan di lingkungan Kemenhub. Ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para taruna-taruni tentang bisnis penerbangan,” tuturnya.
Menhub juga mengajak maskapai internasional untuk menerbangi sejumlah bandara internasional yang ada di Indonesia, baik untuk penumpang maupun kargo, seperti di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kertajati (penerbangan umroh dan kargo), Bandara Juanda, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Demikian juga di Bandara Hang Nadim, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Bandara Kualanamu, Bandara Hasanuddin, Bandara Yogyakarta, Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Minangkabau, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Bandara Sultan Syarif Kasim II, dan Bandara Sentani (penerbangan kargo).
Sementara itu, Regional Vice President IATA Phillip Goh menyampaikan apresiasi kepada Menhub dan jajaran Ditjen Perhubungan Udara, yang selama ini telah berkontribusi mendukung pemulihan industri penerbangan, baik skala nasional maupun global.
“Dukungan pemerintah Indonesia melalui Kemenhub sangat diapresiasi oleh komunitas penerbangan internasional, khususnya kesigapan dalam memitigasi masalah-masalah yang dihadapi industri penerbangan,” ungkapnya.
Phillip menyatakan, pihaknya akan terus memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk bersama-sama menghadapi tantangan di industri penerbangan.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi IATA memaparkan informasi terbaru terkait industri penerbangan global, dengan momentum pemulihan lalu lintas penerbangan global yang mulai menguat.
Pada Juni 2022, lalu lintas penerbangan domestik maupun internasional sudah mencapai rata-rata 70% jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, tahun 2019.
Rinciannya, lalu lintas penerbangan domestik mencapai sebesar 81% dan lalu lintas penerbangan internasional mencapai sekitar 65%.
Paparan IATA menyebutkan, pemulihan di sektor penerbangan di kawasan Asia Pasifik bisa berlangsung lebih cepat, tapi masih terhambat sejumlah permasalahan.
Beberapa masalah tersebut seperti kurangnya kapasitas pesawat dan Sumber Daya Manusia (SDM) akibat dampak pandemi Covid-19.
Menurut IATA, permasalahan ini dihadapi oleh sejumlah negara, dengan permintaan penerbangan terus meningkat melampaui jumlah kursi yang tersedia.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Plt Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono dan jajaran Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. B