Kabar Baik, Kabar Baik, Kabar Baik, Kabar Wabah

Virus Corona. (Ilustrasi)

Kabar baik: Studi terbaru membuktikan seseorang yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 dapat lebih terlindungi dari virus Corona varian Delta.

“Vaksinasi dosis kedua menghasilkan tingkat netralisasi yang tinggi terhadap varian Alpha, Beta, dan Delta,” tulis para peneliti Prancis dalam jurnal Nature, dikutip oleh Fox News.

Sampel darah dari 10% individu yang menggunakan satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech atau AstraZeneca disebut dapat menetralkan varian Delta, tapi jumlah tersebut akan meningkat menjadi 95% setelah dosis kedua.

Kabar baik: Produsen vaksin China Sinopharm menemukan antibodi penetral untuk melawan varian Delta, demikian diumumkan perusahaan. Antibodi tersebut efektif untuk melakukan pencegahan jangka pendek dan pengobatan dini Covid-19 akibat virus itu.

Penelitian itu dipimpin oleh Yang Xiaoming, Chairman Sinopharm China National Biotec Group, anak usaha Sinopharm. Tim peneliti berhasil menemukan antibodi monoklonal yang bisa memblokir peningkatan virus Corona baru pada enzim pengubah Angiotensin 2.

Dalam pengumumannya, perusahaan menjelaskan enzim tersebut menempel pada membran sel dan ada di usus, ginjal, testis, kantong empedu dan jantung. Antibodi dikatakan bisa mencegah virus untuk menginfeksi sel, dikutip Global Times, 5 Agustus 2021.

Baca juga :   Menhub Lantik 1.875 Perwira Transportasi

Kabar baik: Presiden Jokowi, 6 Agustus meresmikan Rumah Sakit Modular Pertamina Tanjung Duren, Jakarta, yang digunakan untuk membantu penanganan Covid-19. Dalam peresmian tersebut, Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

RS Modular Pertamina anyar itu memiliki kapasitas 305 tempat tidur, yang terdiri atas tempat tidur isolasi, tempat tidur High Care Unit (HCU) dan Intensive Care Unit (ICU). Rumah sakit khusus itu berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektare dan luas bangunan mencapai 11.300 meter persegi.

Kabar baik: Angka kesembuhan meningkat. Per 11 Juli 2021, total pasien yang sembuh dari serangan virus Corona adalah 2.084.724 orang. Bertambah 32.615 orang (1,59%) dari hari sebelumnya dan menjadi rekor angka kesembuhan harian tertinggi di Tanah Air.

Baca juga :   Kepala BPSDMP Ajak Lulusan Jadi Agen Perubahan Lestarikan Laut

Dalam 14 hari terakhir, jumlah pasien yang sembuh rata-rata bertambah 16.732 orang per hari. Naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 7.528 orang per hari.

Kabar baik: Para ilmuwan Indonesia berhasil menambah pemetaan materi genetik dari virus corona penyebab Covid-19 yang menginfeksi pasien. Saat ini, ada sembilan isolat virus yang telah berhasil diurutkan. Sebelumnya, ada tiga isolat yang telah dipetakan oleh tim ilmuwan Eijkman.

“Jadi, dari Eijkman ada tujuh (isolat yang berhasil diurutkan), kemudian dua dari Unair,” ungkap Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman Profesor Amin Soebandrio sebagaimana dikutip www. kompas.com.

Tiga di antaranya sudah menunjukkan hasil analisis, sedangkan enam sisanya masih berada dalam proses analisis. Analisis genom bisa membantu ilmuwan melihat apakah virus Corona di Indonesia punya kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain. (Nur Hidayat, wartawan senior di Jakarta)

Komentar