Ini Sembilan Wilayah Terdampak Bencana Hidrometeorologi Basah

Kawasan perumahan warga di Kota Bekasi yang terdampak banjir. (dok. bpbdkotabekasi)
Bagikan

Peristiwa bencana hidrometeorologi basah terjadi di sembilan wilayah Tanah Air, menurut hasil rekapitulasi kaji cepat penanganan darurat yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (6/3).

Kejadian yang pertama dilaporkan dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan kondisi banjir yang merendam delapan desa dan satu kelurahan di tiga kecamatan.

Sebanyak 10.180 jiwa dari 3.659 Kepala Kaluarga (KK) terdampak atas peristiwa banjir yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan pada Selasa (4/3).

Banjir tersebut telah memaksa 375 jiwa mengungsi. Sebanyak 2.997 rumah terdampak termasuk 23 fasilitas umum turut terendam.

Adapun kondisi terkini banjir mulai surut di beberapa titik lokasi, namun ada empat desa dan satu kelurahan yang masih terendam banjir dengan tinggi muka air antara 10 sentimeter (cm) hingga 200 cm.

Kejadian bencana berikutnya adalah banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya di Provinsi Aceh.

Berdasarkan hasil kaji cepat, sebanyak 46 desa di delapan kecamatan terdampak banjir.

Sedikitnya 429 rumah yang ditinggali 429 KK terendam. Selain itu, 1 unit rumah ibadah, 1 unit sekolah, 1 uni jembatan juga terdampak banjir, termasuk persawahan dan jalan nasional.

Adapun kondisi terkini banjir sudah mulai surut dan warga mulai membersihkan rumah dari lumpur dan sampah yang terbawa banjir.

Pemerintah daerah (pemda) setempat telah memberikan dukungan berupa sembako dan kebutuhan keluarga lainnya kepada masyarakat terdampak.

Masih di Provinsi Aceh, bencana banjir juga melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat.

Sebanyak 18 gampong di empat kecamatan terendam banjir dengan tinggi muka air 30 cm hingga 40 cm.

Sedikitnya 232 jiwa dari 56 KK yang tinggal di 56 rumah terdampak banjir hingga terkendala dalam melakukan aktivitas dan mobilisasi sehari – hari.

Berikutnya, banjir merendam kurang lebih 682 rumah yang terbagi di delapan desa dan dua kecamatan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Selain itu, lahan pertanian seluas 15 hektare turut terendam, perkebunan sawit dengan 500 pohon bibitnya, kandang peternakan ayam dengan jumlah kurang lebih 200 ekor, lahan kebun buah, gedung pemerintahan, sekolah, fasilitas umum dan jalan sepanjang 300 meter juga terdampak.

Kondisi saat ini banjir sudah mulai surut. Banjir masih menggenangi pekarangan rumah serta beberapa ruas jalan.

Namun demikian, banjir dapat berpotensi kembali terjadi jika wilayah hulu diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan dalam periode yang cukup lama.

Kejadian banjir selanjutnya terjadi di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang mana telah berdampak kepada 2.336 jiwa dari 584 KK.

Banjir dengan tinggi muka air antara 60 cm hingga 110 cm itu telah merendam 584 rumah, termasuk 1.600 meter ruas jalan, 1 unit fasilitas kesehatan, 4 unit sekolah, 1 unit rumah ibadah dan lahan perkebunan seluas 350 hektare.

Kondisi terkini dilaporkan ketinggian muka air mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif.

Jalur Desa Kuantan Tenang, akses jalan Desa Kampung Bunga dan akses jalan Desa Kota Baru saat ini tidak dapat dilalui segala jenis kendaraan darat.

Ketinggian muka air di tiga desa tersebut juga mengalami kenaikan yang signifikan hingga 70 cm.

Pemda setempat telah berkoordinasi dan memberikan dukungan kepada warga terdampak.

Paket sembako dan kebutuhan dasar lainnya telah didistribusikan, sejalan dengan imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan menghindari hal – hal yang dapat mengancam jiwa.

Masih di Provinsi Riau, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Rokan Hulu sejak Minggu (2/3), lokasinya berada di Kelurahan Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam.

Banjir tersebut telah berdampak pada 2.372 jiwa yang tinggal di 610 rumah. Adapun kondisi terkini, banjir belum sepenuhnya surut. Tinggi muka air masih berada di antara 50 cm hingga 100 cm.

Kemudian Kota Pekanbaru tak luput dari bencana banjir pada Senin (3/3). Sebanyak 3.812 jiwa dari 1.228 KK terdampak banjir.

Banjir di Ibu Kota Provinsi Riau ini telah meluas di tujuh kelurahan yang berada di empat kecamatan.

Banjir telah berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur dan puing sampah.

Selanjutnya, peristiwa banjir melanda Desa Marbo Selatan, Kecamatan Marbo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatra Utara pada Senin (3/3).

Sebanyak 121 KK yang tinggal di 121 rumah terdampak banjir dengan ketinggian muka air hingga 120 cm. Kondisi saat ini genangan banjir mulai berangsur surut.

Fenomena pergerakan tanah terjadi di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 400 jiwa dari 109 KK yang tinggal di 109 rumah terdampak.

Seluruh warga yang rumahnya terdampak telah diungsikan ke kontrakan sesuai arahan Bupati Bogor.

Tenda darurat juga telah didirikan tak jauh dari lokasi sebagai antisipasi jika terjadi gerakan tanah susulan.

Dinas Kesehatan juga bersiaga untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak. B

 

Komentar

Bagikan