Ditjen Hubdat Bahas Transportasi Perkotaan yang Berkelanjutan di Sustainable Transportation Forum 2022

Angkutan umum bus Transjakarta di Jakarta. (dok. jakarta.go.id)

Memerlukan percepatan transisi menuju transportasi berkelanjutan untuk mendorong kemajuan dan perkembangan transportasi berkelanjutan di perkotaan Indonesia.

Sejumlah hal terkait transportasi berkelanjutan dibahas dalam Sustainable Transportation Forum atau STF 2022 yang berlangsung 20-21 Oktober 2022 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali.

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, GIZ Sutri Nama & Indobus dan ITDP Indonesia yang turut andil membantu kemajuan dan perkembangan transportasi berkelanjutan di perkotaan Indonesia,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno yang mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis (20/10/2022).

Menurut dia, mobilitas perkotaan menghadapi banyak permasalahan, mulai dari jaringan transportasi umum yang terbatas, peningkatan jumlah kendaraan pribadi secara masif, kemacetan, dan permasalahan lainnya.

Berbagai permasalahan ini, lanjut Hendro, tentu menimbulkan banyak dampak buruk dan kerugian dari segi lingkungan maupun ekonomi.

Sementara itu, pengembangan transportasi umum perkotaan juga menemukan banyak tantangan, di antaranya kurangnya kelembagaan yang efektif dan integrasi rencana transportasi perkotaan, serta kapasitas fiskal masing-masing daerah.

Acara STF 2022 ini bertujuan untuk menampung dan berbagi praktik terbaik dalam transportasi perkotaan yang berkelanjutan serta menyelaraskan manajemen dan kebijakan transportasi perkotaan yang terintegrasi oleh para aktor transportasi Indonesia maupun dunia.

Baca juga :   Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi kesempatan yang baik bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra pembangunan, dan stakeholders lain untuk dapat berkolaborasi mewujudkan transportasi berkelanjutan di kawasan perkotaan Indonesia.

Sementara itu, Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan mendorong angkutan umum sebagai saran mobilisasi masyarakat melalui kebijakan yang diterbitkan.

“Kita semua mengakui bahwa dengan meningkatnya harga BBM dan tingginya penggunaan kendaraan pribadi. Angkutan umum diharapkan menjadi solusi. Pembangunan infrastruktur transportasi saat ini masih sangat rendah, rata-rata di bawah 1%, sedangkan pertumbuhan kendaraan pribadi di atas 8%,” tuturnya.

Suharto menilai tentunya tidak mungkin pertumbuhan prasarana akan sejajar dengan pertumbuhan sarana, mak yang terjadi adalah kemacetan.

Saat ini, menurut Suharto, ada beberapa program pemerintah yang sejalan dengan program dari negara maju lainnya seperti usaha menekan polusi tinggi dengan penggunaan angkutan umum.

“Ke depannya akan kita gunakan angkutan umum ramah lingkungan, yaitu tidak hanya menggunakan angkutan umum berbahan bakar fosil, tapi juga menggunakan kendaraan berbahan bakar baterai atau listrik,” ungkapnya.

Baca juga :   Ditjen Hubdat Gelar Rakernis PPNS Tingkatkan Pengawasan dan Penegakan Hukum Bidang LLAJ

STF 2022 dihadiri oleh berbagai kementerian, mitra pembangunan internasional dan lokal, lembaga pendanaan, masyarakat umum, akademisi, media, dan praktisi di bidang transportasi.

Pakar ahli yang hadir telah dipilih berdasarkan pengalaman dan juga visi terhadap masa depan transportasi perkotaan berkelanjutan di Indonesia.

Melalui diskusi dan sharing dari kasus yang ditemui di lapangan, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat lebih sigap dan fleksibel jika dihadapkan pada permasalahan di luar cakupan teoritis.

Agenda diskusi yang akan dijalankan dalam gelaran STF 2022 sangat beragam, mulai dari Akselerasi Adopsi Kendaraan Listrik, Reformasi Transportasi Umum di Indonesia, Langkah Kolaborasi dalam Penyediaan Transportasi Umum dan Persiapan BRT.

Selain itu, ada agenda pembahasan tentang Memahami Mobilitas Perkotaan, dam Infrastruktur Transportasi yang Inklusif, Isu Hunian dan Transportasi Perkotaan, Pengembangan Transportasi Tidak Bermotor, hingga Masa Depan Transportasi yang Berkelanjutan.

Turut hadir langsung dalam acara ini, Plt Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas Kemenkomarves Lukijanto, Head of The Swiss Economic Cooperation Office (SECO) di Jakarta Andrea Zbinden dan Lead Climate Advisor Gerd Fleischer. B

 

 

Komentar