
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program – program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), termasuk dengan memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.
Menurut Direktur Bisnis Mikro, Ritel dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono, Bank Jatim memang telah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim untuk memberikan support alat pembayaran secara nontunai, yaitu QRIS Bank Jatim.
“Layanan Bank Jatim ini dinilai sangat praktis lantaran penumpang hanya perlu membuka mobile banking lalu melakukan scan barcode QRIS, sehingga tidak perlu menyiapkan uang tunai,” jelasnya di Surabaya.
Menurut Arief, Trans Jatim dapat memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu sekaligus harga yang terjangkau sehingga transportasi umum diharapkan mampu mengurangi kepadatan, sekaligus menurunkan potensi kecelakaan lalu lintas.
Upaya Bank Jatim ini pun meraih apresiasi dari Pemprov Jawa Timur atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim.
Namun demikian, Arief memastikan bahwa Bank Jatim akan terus mendukung program – program yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur demi kemudahan masyarakat.
“Hal ini juga sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia sehingga bisa memudahkan penumpang maupun operator bus,” ujarnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turut berharap keberadaan layanan bus ini dapat memenuhi kebutuhan transportasi pekerja termasuk serikat buruh yang beraktivitas di Kawasan Industri Ngoro, Mojokerto.
“Transportasi memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan sebuah daerah. Inilah jawabannya, mudah – mudahan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat,” jelasnya.
PT Bagong Dekaka Makmur yang dipercaya sebagai operator koridor VI akan mengoperasikan tujuh bus dari arah Mojokerto, tujuh bus dari arah Porong dan dua bus cadangan.
Saat ini, terdapat 65 titik halte untuk naik dan turunnya penumpang di sepanjang trayek Trans Jatim Koridor VI dengan jarak tempuh bus ini sekitar 45 kilometer dan waktu tempuh sekitar 45 menit sekali pemberangkatan.
Untuk jeda waktu keberangkatan antar bus 10 menit hingga 15 menit pada jam sibuk dan 25 menit hingga 30 menit pada jam tidak sibuk.
Secara total, layanan bus Trans Jatim memiliki lima koridor yang telah aktif beroperasi, yaitu Koridor I (Sidoarjo – Surabaya – Gresik), Koridor II (Mojokerto – Surabaya), Koridor III (Mojokerto – Gresik), Koridor IV (Gresik – Lamongan), dan Koridor V (Surabaya – Bangkalan).
Selama periode Januari – Desember 2024, operasional Trans Jatim Koridor I hingga Koridor V mencatat sebanyak 4.715.809 penumpang. B