Bandara D.C. Saudale Miliki Konektivitas Transportasi Udara

Bandara David Constantijn (D.C.) Saudale yang berlokasi di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (dok. istimewa)

Bandara David Constantijn (D.C.) Saudale berhasil membentuk jaringan konektivitas antarwilayah, sehingga mobilitas masyarakat, pebisnis maupun wisatawan dapat terlayani melalui jalur transportasi udara.

Rute yang dilayani bandara yang berlokasi di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini adalah antara Pulau Sabu, Rote dan Kupang melalui penerbangan perintis dan reguler.

Pulau Rote dikenal sebagai pulau paling Selatan Indonesia ini, sedangkan Pulau Sabu berjarak sekitar tujuh jam 21 menit perjalanan melalui jalur laut, sedangkan ke Kupang harus menempuh perjalanan sekitar lima jam 21 menit dengan jalur laut.

Menurut Kepala Bandara (Kabandara) D.C. Saudale Charles Malaikosa, dampak dari konektivitas ini tidak hanya dapat dimanfaatkan masyarakat melalui moda transportasi udara, tapi juga melalui jalur laut.

Kepala Bandara (Kabandara) D.C. Saudale Charles Malaikosa. (dok. istimewa)

“Jadi, konektivitas ini lebih mengefisiensi biaya perjalanan dan membantu mobilisasi masyarakat dalam menghubungkan perekonomian pulau terluar di Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, kondisi penerbangan sekarang sudah semakin membaik dan berharap semakin banyak maskapai yang membuka rute penerbangan melalui Bandara D.C. Saudale.

Penerbangan melalui bandara yang dibangun pada 1969 dengan nama Bandara Lekunik ini juga masih menjadi pilihan utama masyarakat Rote, karena jalur udara adalah satu-satunya jalur transportasi yang efisien waktu dan biaya.

Baca juga :   Kemenhub Minta Bandara Banyuwangi Pelihara Konsep Green Airport

Bahkan, bandara ini menjadi sarana transportasi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan Pulau Rote yang memiliki pantai yang terkenal, yakni Pantai Nembrala.

Penerbangan reguler dari Bandara D.C. Saudale menggunakan maskapai Susi Air C208 rute dari Bandara El Tari Kupang ke Rote pergi pulang (pp) pada Senin, Rabu dan Jumat.

Jadwal keberangkatan pukul 07.30 WITA dari Bandara El Tari dan sampai di Bandara D.C. Saudale pada 08.00 WITA, sedangkan kembali ke Bandara El Tari pada pukul 08.10 WITA dan sampai di pukul 08.40 WITA.

Mengenai harga tiket untuk keberangkatan rute Kupang ke Rote pp dikenakan biaya sebesar Rp801.133.

Untuk penerbangan perintis dengan rute Bandara Tardamu di Pulau Sabu ke Pulau Rote pp dilakukan pada Senin dan Jumat di pukul 10.25 WITA hingga tiba pukul 11.15 WITA.

Penerbangan dari Pulau Rote ke Pulau Sabu pada pukul 11.45 WITA hingga tiba pukul 12.35 WITA. Mengenai harga tiket untuk keberangkatan rute ini dikenakan tarif sebesar Rp302.500.

Pesawat maskapai Susi Air di Bandara D.C. Saudale. (dok. istimewa)

Menurut Charles, tingginya minat masyarakat mengunjungi Pulau Rote dan rute yang melalui Bandara D.C. Saudale di antaranya karena kondisi penerbangan sudah semakin membaik.

Pada tahun 2024, rencananya masuk maskapai penerbangan Wings Air melalui Bandara DC Saudale, sehingga diharapkan semakin banyak wisatawan dan juga pebisnis memanfaatkan bandara sebagai sarana transportasi udara yang memadai.

Baca juga :   Kemenkumham Bali Percepat Pemasangan 30 Autogate Tambahan di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Ditambah dengan Pulau Rote yang memiliki potensi pariwisata dengan keindahan pesisir tropis dan pulau-pulau kecil yang sangat memukau, juga terdapat pemandangan perbukitan yang berbatasan langsung dengan daerah pesisir, khas pulau-pulau Nusa Tenggara Timur.

Ada juga Pantai Bo’a yang ada di Kecamatan Rote Barat, sekitar 7,5 km dari kota kecamatan. Pantai Bo’a merupakan lokasi lomba selancar berstandar internasional, karena memiliki gulungan ombak terbesar kedua setelah Hawaii.

Bahkan, gulungan ombak di pantai ini dinilai sebagai gulungan ombak terbesar kedua setelah Hawaii. Istilah Gelombang G di Pantai Bo’a sangat cocok untuk kegiatan surfingdiving ataupun sailing.

Tidak hanya ombaknya saja yang diburu, tapi panorama hamparan pasir putih, biru laut dan alamnya yang indah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan penikmat pantai.

Dengan panjang landasan pacu (runway) 1.500 meter x 23 meter, Bandara DC Saudale tidak hanya turut menumbuhkembangkan ekonomi daerah setempat, terutama di sektor pariwisatanya, tapi juga turut menjaga kedaulatan negara di ujung Selatan Indonesia. B

Komentar