Ada lima bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports mulai melayani penerbangan dari maskapai yang beroperasi dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Hal tersebut menyusul mulai beroperasinya Bandara Kertajati secara penuh untuk menggantikan operasional penerbangan reguler Bandara Husein Sastranegara Bandung pada Minggu (29/10/2023).
Kelima bandara Angkasa Pura Airports tersebut adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang melayani 12 penerbangan dan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan empat penerbangan.
Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Bandara Internasional Lombok, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar masing-masing dengan dua penerbangan.
Secara total, kata Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi, terdapat 22 penerbangan dari/ke Bandara Kertajati yang dilayani oleh lima bandara Angkasa Pura Airports.
“Kami menyambut baik beroperasinya Bandara Kertajati secara penuh mulai hari ini. Dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung bandara yang sangat mumpuni, potensi untuk penambahan frekuensi ataupun pembukaan rute baru ke bandara Angkasa Pura Airports yang lain sangat terbuka lebar,” ujarnya.
Faik Fahmi menambahkan, 22 penerbangan dari/ke Bandara Kertajati yang dilayani oleh lima bandara Angkasa Pura Airports tersebut dioperasikan oleh tiga maskapai penerbangan, yaitu Indonesia AirAsia dengan empat penerbangan, Super Air Jet dengan 14 penerbangan, dan Citilink Indonesia dengan empat penerbangan.
Penerbangan pertama yang beroperasi di bandara Angkasa Pura Airports ke Bandara Kertajati adalah Indonesia AirAsia QZ750 yang berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Minggu (29/10/2023) pukul 06.58 WITA dan mendarat di Bandara Kertajati pada pukul 07.15 WIB.
Pesawat yang sama kemudian berangkat kembali menuju Bali pada pukul 08.34 WIB dan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 10.53 WITA.
“Majalengka selaku lokasi dari Bandara Kertajati memiliki profil potensi catchment area yang cukup luas, meliputi masyarakat yang berasal dari wilayah Jawa Barat seperti Cirebon, Indramayu, dan Kuningan, wilayah Jawa Tengah bagian utara, serta eks-penumpang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung,” jelasnya.
Dengan potensi cakupan yang cukup luas ini, lanjut Faik Fahmi, Angkasa Pura Airports berharap dengan resmi beroperasinya Bandara Kertajati akan berdampak juga terhadap pertumbuhan trafik penerbangan dan penumpang di bandara-bandara Angkasa Pura Airports. B