
Prabowo Subianto menyampaikan empat prioritas utamanya sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) saat berbicara di St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6/2025).
Prioritas pertama adalah mencapai swasembada pangan. Kedua, mencapai swasembada energi.
Ketiga, meningkatkan level pendidikan masyakarat Indonesia agar mampu bersaing di era abad ke-21.
“Oleh karena itu, ketika saya mengambil alih pemerintahan Indonesia, prioritas utama saya adalah pertama – tama mencapai swasembada pangan,” katanya dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Kedua, dia menambahkan, adalah swasembada energi. Ketiga, meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Indonesia agar mampu bersaing di era abad ke-21 yang penuh tantangan. Keempat, mempercepat industrialisasi Indonesia,
Menurut Prabowo, empat langkah itu diambil karena melihat situasi di Indonesia sebagai negara keempat terbesar di dunia dalam jumlah penduduk.
Kepala Negara mengungkapkan setiap tahunnya, lahir lima juta bayi di Indonesia.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemimpin Indonesia harus memikirkan bagaimana bisa memberi makan lima juta penduduk baru, termasuk menyediakan sarana kesehatan dan pendidikan yang baik.
Atas dasar itulah, Prabowo menegaskan bahwa tugas dari pemerintah adalah melindungi masyarakatnya.
Dalam konteks Indonesia, melindungi dari kelaparan, kemiskinan dan penderitaan.
Berangkat dari kesadaran itu, saat terpilih menjadi Presiden RI, Prabowo menetapkan empat priotas utama dari pemerintahannya.
Apalagi, dia menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya. Hanya saja, bisa tidak dirasakan masyarakatnya jika tidak dikelola dengan baik.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyinggung perihal menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi.
“Kita telah memilih falsafah yang pada hakikatnya dan secara sederhana dapat disederhanakan menjadi satu kalimat, the greatest good for the greatest many, itulah falsafah kita,” jelasnya.
Pemerintah Indonesia, kata Prabowo, harus bekerja untuk menghadirkan the greatest good for the greatest many.
“Dan dalam hal ini, kita harus memiliki pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi. Ini menurut saya, adalah kunci dari pembangunan yang pesat,” ungkapnya.
Sebagai informasi, SPIEF 2025 mengusung tema Shared Values as the Foundation of Growth in a Multipolar World yang menekankan pentingnya nilai – nilai bersama dalam pembangunan ekonomi global di tengah pergeseran kekuatan dunia.
Sesi pleno SPIEF juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh internasional, termasuk Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang dan Penasihat Keamanan Nasional Bahrain Nasser bin Hamad Al Khalifa.
Penasihat Kepresidenan Rusia Yury Ushakov menjelaskan bahwa forum akan dibuka dengan pidato Presiden Vladimir Putin yang menyinggung situasi politik dan ekonomi global, serta hubungan Rusia dengan mitra strategis internasional. B