Pelni Proyeksikan Pendapatan Naik 99% Selama Nataru

Penumpang kapal tengah bersiap masuk ke dalam kapal. (dok. pelni.co.id)

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memproyeksikan pendapatan di musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) sekitar Rp121 miliar.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan, angka tersebut naik 99% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Penjualan tiket untuk tanggal 11 hingga 31 Desember sudah terjual 82.000 seats. Untuk arus baliknya 1 sampai dengan 8 Januari, terjual 5.400 seats,” ujar Andayani dalam Ngopi BUMN di Kementerian BUMN pada Senin (12/12/2022).

Informasi dari laman Pelni menetapkan peak season musim libur Nataru mulai 11 Desember 2022 hingga 8 Januari 2022.

Menurut Andayani, pihaknya telah menyiapkan 26 kapal penumpang dengan kapasitas total 32.447 seats.

Pelni juga menyiapkan 43 kapal perintis  berkapasitas 16.706 seats, sehingga total ada 49.153 seats yang disiapkan Pelni untuk sekali keberangkatan.

Baca juga :   Kendaraan Listrik Percepat Transisi Menuju Penggunaan Energi Ramah Lingkungan

Menurut Andayani, ada lima ruas yang yang paling dipadati penumpang dalam arus Nataru kali ini, yakni ruas Batam-Belawan dengan proyeksi 14.579 penumang, ruas Belawan-Batam dengan proyeksi 9.011 penumpang, kemudian ruas Makassar-Bau-Bau dengan 5.399 penumpang.

Selanjutnya, ada ruas Manokwari-Sorong dengan proyeksi 4.474 penumpang dan ruas Makassar-Surabaya dengan proyeksi 4.432 penumpang.

“Untuk lima pelabuhan terpadat ada Pelabuhan Batam, Belawan, Makasar, Tanjung Priok dan Ambon,” tutur Andayani.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Ditjen Kemenhub) Arif Toha, sebelumnya menyatakan ada tujuh langkah persiapan angkutan laut untuk menjaga keselamatan dan kelancaran angkutan Nataru.

Ketujuh persiapan yang dilakukan adalah memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan laik laut dan membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Nataru.

Baca juga :   Dukungan Kesuksesan KTT G20 Dari Sisi Transportasi Laut

Kemudian, memastikan seluruh penumpang, petugas, baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol kesehatan dan memastikan bahwa seluruh fasilitas di pelabuhan maupun di kapal telah dibersihkan dan dilakukan disinfektan secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab.

Persiapan lainnya, meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, serta berkoordinasi dengan instansi dan stakeholders terkait, lalu mengoptimalkan potensi armada di daerahnya masing-masing.

Selain itu, mempersiapkan perusahaan pelayaran wajib memperbaharui atau meng-update informasi terkini jadwal kedatangan keberangkatan kapal, baik di pelabuhan atau melalui media sosial.

Arif meminta seluruh pihak terkait dan juga masyarakat untuk bersama-sama berupaya agar Penyelenggaraan Angkutan Laut Nataru dapat berjalan dengan baik dan sukses. B

 

 

Komentar