PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menunjuk 48 orang pekerja operasional dari seluruh terminal peti kemas sebagai safety champion.
Para pekerja terpilih ini bertugas mendukung implementasi safety culture di lingkungan SPTP Group untuk mewujudkan operasional terminal peti kemas yang aman dan lebih efektif.
Direktur Pengelola PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Putut Sri Muljanto mengungkapkan safety merupakan hal penting dalam kegiatan operasional pelabuhan.
Untuk itu, dia menambahkan, pihaknya terus menggaungkan komitmen untuk menjadikan safety sebagai budaya perusahaan.
“Adapun budaya ini diterapkan di terminal peti kemas maupun untuk non peti kemas,” kata Putut dalam keterangannya.
Menurutnya, safety culture menjadi pengingat akan adanya risiko kecelakaan yang cukup tinggi dalam kegiatan operasional pelabuhan.
“Perlu adanya kepedulian dari seluruh pekerja, karena safety berangkat dari masing-masing individu untuk menjalankan kegiatan dengan benar dan aman,” ujarnya.
Dalam pembukaan acara Safety Transformation SPTP 2023 di Bogor, Putut menegaskan, perbaikan operasional terminal juga dibutuhkan untuk mendukung terminal yang mengedepankan aspek safety.
Dia menuturkan, operasional terstandar dan sesuai dengan kaidah yang berlaku di dunia kepelabuhanan internasional perlu ditekankan, termasuk juga kepedulian terhadap perawatan peralatan dan fasilitas yang ada di dalam terminal.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo Terminal Petikemas M. Adji mengungkapkan safety culture membutuhkan komitmen yang kuat dari pucuk pimpinan perusahaan.
Dia menyatakan, pimpinan perusahaan harus memiliki roadmap dan menjadi teladan dalam penerapan safety di lingkungan SPTP Group.
“Safety ini merupakan bagian dari roadmap transformasi SPTP, karena di dalamnya ada kegiatan untuk mengubah perilaku pekerja. Hal itu membutuhkan komitmen dan contoh dari pimpinan perusahaan,” ujar Adji.
Dalam penerapan di lapangan, lanjutnya, disiapkan 48 safety champion yang diharapkan dapat mempengaruhi semua pihak yang berkegiatan di dalam area terminal untuk mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja.
Adji menjabarkan, ada tiga hal yang menjadi quick win dalam penerapan safety.
Ketiga hal tersebut adalah induksi keselamatan (safety induction), sterilisasi terminal peti kemas dan pemenuhan kebutuhan minimum dalam menunjang safety di terminal peti kemas.
Dia menyebutkan, 90% kecelakaan kerja di area terminal peti kemas disebabkan perilaku tidak aman dari pekerja, sedangkan 10% disebabkan kondisi tidak aman.
Untuk itu, PT Pelindo Terminal Petikemas fokus mengubah perilaku pekerja yang berorientasi pada safety saat bekerja. B