Pemerintah akan memperpanjang landasan pacu Bandara Raja Haji Abdullah di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau hingga 1.600 meter.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, perpanjangan landasan pacu bandara tersebut saat ini sedang dalam proses pengembangan.
“Landasan pacu di bandara itu harus diperpanjang sampai 2.200 meter supaya bisa didarati pesawat berbadan besar,” katanya di Bandara Raja Haji Abdullah, Tanjung Balai Kaimun, Kepulauan Riau, Sabtu (1/5/2021).
Selanjutnya, Menhub menjelaskan, Bandara Haji Abdullah dapat didaratinarrow body737 dengan panjang 2.200 meter.
“Ituultimate. Namun, kita harus realistis, tahun ini kita selesaikan dengan 1.600 meter. Artinya 1.600 meter itu sudah bisa didarati ATR. Jadi kapal terbangnya bukan kapal terbang perintis lagi yang kapasitasnya 72 penumpang,” tuturnya.
Bandara Raja Haji Abdullah adalah bandar udara yang terletak di Desa Pamak, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Indonesia. Saat ini, bandara tersebut memiliki ukuran landasan pacu berukuran 1.400 meter x 23 meter.
Budi Karya berharap amanat Presiden Joko Widodo untuk membangun daerah-daerah ini bisa dilaksanakan, sehingga Kepulauan Riau memiliki daya saing yang baik dan memberi kemakmuran untuk masyarakat Karimun.
“Pengembangan infrastruktur transportasi seperti bandara dan pelabuhan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan perekonomian di pulau terluar, seperti di Tanjung Balai Karimun, Batam, Kepulauan Riau,” tutur Menhub.
Kota Tanjung Balai Karimun adalah Ibukota Kabupaten Karimun di Provinsi Kepulauan Riau. Kota Tanjung Balai ini berada di bagian tenggara dari Pulau Karimun.
Secara keseluruhan merupakan bagian dari wilayah perdagangan bebas (free trade zone) BBK (Batam-Bintan-Karimun) yang cukup strategis, karena terletak di jalur pelayaran internasional di sebelah barat Singapura.
Kota ini juga berada dekat dengan Pulau Sumatra daratan (Provinsi Riau) dan dengan negara Malaysia. B