Kota Palu Siap Sambut Penerbangan ke 28 Negara

Pemerintah Kota Palu mendukung penuh upaya pengembangan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri untuk melayani penerbangan internasional dalam rapat persiapan di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. (dok. setdaprovsulteng)
Bagikan

Pemerintah Kota (Pemkot) Palu menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri untuk melayani penerbangan internasional.

Dukungan tersebut disampaikan dalam rapat persiapan yang digelar di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, belum lama ini.

Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A. Lamadjido dan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Kantor Badan Layanan Umum Unit Penyelenggara Bandar Udara (BLU UPBU) Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu Prasetiyohadi menyatakan, rencana aksi pengembangan bandara yang akan segera dilaksanakan sebagai langkah awal menuju operasional penerbangan internasional.

Salah satu poin utama yang menjadi fokus adalah optimalisasi lahan landasan pacu (runway) eksisting untuk mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body), seperti Airbus A330.

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan pembebasan lahan seluas minimal 10.000 meter persegi di sisi selatan bandara.

Saat ini, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu telah memiliki kapasitas untuk melayani pesawat berbadan sempit (narrow body), seperti jenis Boeing 737 dan Airbus A320.

Dengan jenis pesawat ini, bandara sudah mampu membuka rute internasional ke 28 negara antara lain Mesir, Yaman, Austria, Jerman, Turki, Inggris, Prancis, Spanyol, Australia, Timor Leste, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, India, Malaysia, Amerika Serikat, Kenya, dan Afrika Selatan.

Menurut Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin, Pemkot Palu sangat antusias dan siap mendukung langkah strategis ini.

Dia meyakini bahwa kehadiran penerbangan internasional akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor pariwisata dan konektivitas global Kota Palu dan wilayah Sulawesi Tengah secara keseluruhan.

“Ini merupakan peluang besar bagi Kota Palu untuk membuka diri ke dunia luar. Konektivitas langsung ke berbagai negara akan mempercepat mobilitas orang dan barang, serta menarik lebih banyak investor dan wisatawan,” jelasnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah dan pihak pengelola bandara akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kesiapan teknis, administratif dan infrastruktur penunjang lainnya.

Diharapkan, dalam waktu dekat, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu dapat resmi beroperasi sebagai bandara internasional, menjadi pintu gerbang baru Sulawesi Tengah ke kancah global.

Pada tahun 2025, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri ditetapkan sebagai bandara internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 dan KM 38 Tahun 2025.

Penetapan ini diharapkan dapat membuka pintu gerbang bagi investasi, pariwisata dan perdagangan internasional di Sulawesi Tengah. B

 

Komentar

Bagikan