Kemenpar dan BPS Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Data Informasi Pariwisata

Usai penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Kementerian Pariwisata dan Badan Pusat Statistik (BPS). (dok. kemenpar)
Bagikan

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam meningkatkan kualitas data dan informasi terkait Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Pariwisata.

Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Kementerian Pariwisata dan BPS dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan berbasis data di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

MoU ditandatangani oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji, dengan Plt Sekretaris Utama/Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud.

Menpar Widiyanti mengapresiasi BPS atas perannya dalam mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia.

Kemenpar berkomitmen membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas, yang memang sangat membutuhkan data yang akurat dan real-time untuk memahami tren wisatawan, pergerakan ekonomi, hingga dampak kebijakan yang diterapkan.

“Oleh karena itu, kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan BPS menjadi sangat strategis dalam memastikan ketersediaan data yang dapat diandalkan dan menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan,” jelasnya.

Menpar menjelaskan, pemanfatan teknologi diperlukan untuk pengumpulan dan analisis data.

Kemenpar telah memanfaatkan Mobile Positioning Data (MPD), yang penerapannya dilakukan secara prudent (dengan prinsip kehati-hatian) dan tetap memperhatikan prinsip perlindungan data serta privasi.

Menpar berharap, melalui kesepakatan kerja sama ini ke depan dapat ditingkatkan kualitas data dan kepastian pemanfaatannya secara optimal demi mendukung pembangunan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan.

“Dengan pendekatan berbasis data, kita dapat memastikan bahwa sektor ini tidak hanya berkembang, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” tuturnya.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa BPS akan mendukung Kemenpar dalam penyediaan data stastistik yang dibutuhkan.

“Apalagi sebagian dari data statistik yang kami hasilkan ini digunakan sebagai indikator kinerja bidang pariwisata yang dimonitor setiap tahun. Tentunya kami berkomitmen untuk menyediakan data – data, terutama yang menjadi indikator kinerja pembangunan di sektor pariwisata,” kata Amalia.

Dia menambahkan bahwa BPS memiliki produk statistik pariwisata yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh Kemenpar.

“Jadi kami sebenarnya punya statistik objek daya tarik wisata dalam angka. Ini sebenarnya adalah sensus ke masing – masing objek wisata. Nah, ini kalau kita kolaborasikan akan menjadi sangat baik, karena yang tahu daftar lengkap dari objek wisata adalah Ibu Menteri dan jajarannya di Kemenpar,” tutur Amalia.

Turut mendampingi Menteri Pariwisata Widiyanti, jajaran eselon I dan II di lingkungan Kemenpar.

Hadir pula Wakil Kepala BPS Sonny Harry B. Harmadi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa/Plt Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono, beserta jajaran Eselon II terkait di BPS. B

 

Komentar

Bagikan