Kemenhub Resmikan 17 Unit Bus Listrik BTS di Surabaya

Peresmian Koridor 3 Buy The Service (BTS) Trans Semanggi Suroboyo bus listrik. (dok. hubdat.dephub.go.id)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan sosialisasi program Pengurangan Penggunaan Kendaraan Pribadi dan beralih ke angkutan massal dalam rangka mengajak masyarakat mengurangi polusi udara.

Untuk itu, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) meresmikan Koridor 3 Buy The Service (BTS) Trans Semanggi Suroboyo bus listrik, pada Selasa (20/12/2022).

“Telah kita ketahui Program Pengembangan Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di Wilayah Perkotaan dengan Skema BTS yang dikenal sebagai Teman Bus, telah dilaksanakan sejak tahun 2020 di 10 kota besar di Indonesia,” kata Direktur Angkutan Jalan, Suharto.

Menurutnya, secara bertahap akan kita tambahkan sejalan dengan peningkatan selesainya produksi daripada karoseri.

Saat ini, ada 17 bus listrik dan nantinya ditambahkan secara bertahap.

“Karoseri sudah memproduksi 53 unit bus, dengan prioritas di dua kota besar, yaitu Surabaya dan Bandung,” ujarnya.

Lebih lanjut Suharto mengatakan, Surabaya menjadi kota pertama karena memiliki komitmen yang kuat dengan adanya dukungan dari Wali Kota setempat, DPRD dan masyarakat yang aware terhadap pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, supaya tidak menimbulkan kemacetan parah.

Sementara itu, Staf Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas Budi Setiyadi yang juga turut hadir dalam peresmian tersebut mengungkapkan, program Teman Bus didukung oleh teknologi telematika melalui penggunaan fleet management systemwebsiteexecutive dashboard, serta aplikasi Teman Bus.

Program itu, lanjutnya, dapat memberikan kemudahan bagi regulator, operator dan pengguna, seperti mendapatkan informasi secara real time rute, jadwal dan posisi bus.

Baca juga :   Selama 10 Tahun Pembangunan Transportasi di Indonesia Relatif Meningkat

Selain itu, juga dapat menggunakan sistem pembayaran digital berbasis chip (kartu pembayaran elektronik, emoney Mandiri, Brizzi BRI, Tap Cash BNI dan Flazz BCA), serta berbasis server (QRIS).

Diinformasikan bahwa Trans Semanggi Suroboyo sebelumnya telah dioperasikan pada satu koridor bus, yakni Koridor 2 dengan rute Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS dengan menggunakan bus diesel.

“Pada kesempatan ini bersama dengan Wali Kota Surabaya kita telah meresmikan bus listrik yang diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas buang pada masing-masing daerah di Indonesia,” tutur Budi.

Saat ini, pemerintah tengah melakukan pembenahan dalam transportasi perkotaan di Indonesia sesuai dengan amanah RPJMN 2020-2024, dengan telah ditunjuk enam Metropolitan sebagai percontohan implementasi Bus Rapid Transit (BRT), salah satunya Metropolitan Surabaya atau Gerbang Kertosusila.

Berbagai kajian juga telah disiapkan dan dilakukan untuk mendukung hal tersebut. Seperti diketahui, saat ini kajian pre-FS sudah mulai dilakukan melalui dukungan Green Infrastructure Initiative yang merupakan kerja sama Bilateral antara Indonesia dan Jerman, yang akan dilanjutkan dengan kajian FS melalui dukungan GIZ SUTRI NAMA & INDOBUS.

“Nantinya apabila semua kajian ini telah selesai dilaksanakan, kajian DED dan juga konstruksi akan diteruskan melalui dukungan Bank KfW Jerman,” ungkap Budi.

Baca juga :   Layanan Angkutan Perintis Perlu Lebih Efisien dan Tepat Guna

Wali Kota Surabaya Edi Cahyadi mengungkapkan, rasa terima kasih kepada Kementerian Perhubungan sebab Kota Surabaya menjadi yang pertama menggunakan bus listrik BTS.

“Salah satu syarat Surabaya untuk mengurangi kemacetan itu dengan kembali ke angkutan umum. Jadi, kita merasakan bahwa bus listrik ini nyaman dan aman. Kemudian polusi Surabaya diharapkan akan jauh berkurang ketika kita sudah menggunakan bus listrik ini,” tuturnya.

Untuk menjaga komitmen kami, Edi menambahkan, maka pihaknya akan membeli dan menggunakan feeder nantinya. Jadi, lanjutnya, setiap wilayah yang akan menggunakan Trans Semanggi Suroboyo akan disediakan feeder dan terpenuhi di tahun 2024 dengan sebagian menggunakan kendaraan listrik.

Edi menjelaskan, ke depannya seluruh kendaraan roda dua akan dikonversikan menjadi kendaraan listrik.

“Dalam hal ini kami berkomitmen untuk bekolaborasi dan bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, sehingga Kota Surabaya akan merasakan tidak ada kemacetan dan polusi udara berkurang,” ujarnya.

Adapun untuk mendorong masyarakat kembali menggunakan angkutan umum, ketika bus listrik ini ada, maka sudah merencanakan dengan Dinas Perhubungan, yang tengah dikaji untuk di tahun 2023.

“Pada tahun depan, ada satu atau dua hari dalam seminggu seluruh ASN dari rumahnya harus menggunakan angkutan umum, karena bagaimana pun pemerintah harus memberikan contoh barulah kita memberikan keyakinan kepada masyarakat,” tutur Edi. B

 

 

Komentar