Kemenhub Pastikan Kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai Untuk Kedatangan Pesawat Komersil Terbesar

Para wisatawan tiba di Pulau Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. (dok. kemenparekraf.go.id).
Bagikan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) memastikan kesiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang akan kedatangan pesawat berbadan besar Airbus A380 milik maskapai Emirates.

Menurut rencana, pesawat komersil terbesar di dunia yang berkapasitas 600 penumpang tersebut akan mendarat di Bandara Ngurah Rai pada Juni 2023.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Maria Kristi Endah Murni mengatakan, tengah menyiapkan rencana operasional yang khusus, baik secara teknis dan pelayanan untuk melancarkan take off/landing pesawat tersebut.

“Karena kapasitas pesawat ini besar sekali dan dimensi pesawat terdiri dari dua lantai, maka membutuhkan waktu penanganan (handling) dan peralatan (equipment) yang berbeda dengan pesawat lainnya,” ujarnya pada Senin (30/1/2023).

Dalam rangka persiapan, Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah IV Bali telah melakukan koordinasi dengan pengelola bandara yaitu PT Angkasa Pura I dan stakeholders lainnya.

Sejumlah persiapan yang dilakukan di antaranya  penanganan ground handling, garbarata, pengisian bahan bakar (fuel handling), Custom, Immigration and Quarantine (CIQ), kesiapan unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran(PK-PPK), dan penanganan penumpang (pax handling).

“Kami juga harus memastikan kesiapan alternate aerodrome, yaitu bandara alternatif terdekat yang mampu menampung pesawat A380, apabila terjadi gangguan di Bandara Ngurah Rai,” jelas Dirjen Kristi.

Selain itu, Ditjen Hubud juga menyiapkan Tim Assesment yang akan turun langsung memastikan persiapan pengoperasian dan melakukan penilaian terhadap Standard Operating Procedure (SOP) yang dibuat oleh pengelola Bandara Ngurah Rai, yaitu PT Angkasa Pura I.

Dirjen Hubud berharap, semua persiapan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat diselesaikan sebelum pengoperasian pesawat Airbus A380 di Juni 2023.

“Kami harus pastikan semua fasilitas sudah lengkap agar operasi penerbangan dan pelayanan berjalan selamat, aman dan nyaman,” tegas Kristi. B

Komentar

Bagikan