Kemenhub Minta Bandara Banyuwangi Pelihara Konsep Green Airport

Fasilitas yang tersedia di Bandara Banyuwangi di Jawa Timur sudah lengkap dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi udara.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubud Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni menyatakan, Bandara Banyuwangi memiliki arsitektur khas daerah Banyuwangi, sekaligus bandara yang mengusung konsep Green Airport.

“Ciri khas ini harus dipelihara dan dipertahankan,” katanya saat meninjau fasilitas di Bandara Banyuwangi dan Akademi Penerbang Indonesia (API) di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (8/1/2023).

Menurut Dirjen Kristi, arsitektur Bandara Banyuwangi terinspirasi dari penutup kepala Suku Osing yang merupakan suku asli Banyuwangi.

Selain itu, lanjutnya, bandara ini memiliki sistem udara alami dengan ventilasi dan pengaturan ruang yang membuat udara mengalir secara optimal.

“Dengan mengusung konsep Green Airport yang menggunakan rumput dan kayu, arsitektur unik Bandara Banyuwangi mendapat penghargaan Aga Khan Award for Architecture 2022, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi dalam bidang arsitektur,” ungkap Dirjen Kristi.

Baca juga :   Bandara Kertajati Layani Penerbangan ke Kuala Lumpur Mulai 17 Mei 2023

Bandara Banyuwangi yang berada di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi ini berdiri diatas tanah seluas 125,5 hektare.

Panjang landasan pacu (runway) saat ini mencapai 2.450 meter dengan lebar 45 meter, sehingga bandara ini dapat melayani pesawat tipe Boeing 737 maupun Airbus A 320.

Untuk sisi darat, terdapat gedung terminal internasional seluas 600 meter persegi yang mampu menampung kapasitas hingga 80.000 penumpang per tahun, sedangkan gedung terminal domestik berukuran 10.000 meter persegi, sehingga mampu menampung kapasitas hingga 500.000 penumpang per tahun.

“Mudah-mudahan di 2023 terjadi peningkatan jumlah penumpang maupun pergerakan pesawat di Bandara Banyuwangi, sehingga mobilitas masyarakat dan barang dari dan ke Banyuwangi, serta daerah sekitarnya dapat terlayani dengan baik,” jelasnya.

Baca juga :   Akses Tol Bandara Kertajati Mulai Beroperasi 20 Desember

Pada kesempatan yang sama, mewakili Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Dirjen Kristi juga melakukan kunjungan ke Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi.

“Kami bangga dengan adanya Sekolah Penerbang pertama yang mampu mengoperasikan pesawat Amfibi dan mengelola Bandara Perairan atau Seaplane, sehingga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia,” tuturnya.

Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan di bawah Sumber Daya Manusia (SDM) Perhubungan, API Banyuwangi diharapkan terus berperan menjadi sekolah penerbang yang mampu menjadi wadah dalam menyiapkan SDM Penerbangan yang kompeten dan berprestasi.

“Begitupun dengan seluruh pegawai dan civitas akademika API Banyuwangi, agar mendukung penuh seluruh kegiatan belajar mengajar, bekerja secara profesional dan melakukan update kemampuan sesuai kebutuhan industri penerbangan,” ungkap Dirjen Kristi. B

 

Komentar