
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubud Kemenhub) melaksanakan Pertemuan Komite Nasional Fasilitasi (FAL) Udara Tahun 2025 dengan tema Penguatan Kolaborasi Komite Nasional FAL dalam Mendukung Kelancaran Penerbangan Haji pada Kamis (7/8/2025) di Bogor, Jawa Barat.
Direktur Keamanan Penerbangan Capt. Sigit Hani Hadiyanto menjelaskan, Angkutan Udara Haji 1446 Hijriah/2025 Masehi secara keseluruhan berjalan tertib dan lancar.
Hal ini tentunya berkat dukungan semua pihak terkait dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh jemaah haji, lanjutnya, mulai proses keberangkatan sampai proses kepulangan kembali ke tanah air.
“Pelaksanaan angkutan udara haji tahun 2025 dari aspek teknis dan operasional penerbangan, proses kepabeanan, keimigrasian dan kekarantinaan kesehatan, semua berjalan tertib, serta lancar,” ungkap Capt. Sigit.
Maka dari itu, Direktorat Keamanan Penerbangan yang merupakan salah satu direktorat teknis di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan Evaluasi Fasilitasi (FAL) Udara pada fase keberangkatan jemaah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi di:
1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang.
2. Bandar Udara Kualanmu, Deli Serdang.
3. Bandar Udara Kertajati, Majalengka.
4. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.
5. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Pelambang.
6. Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok.
7. Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
8. Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo.
9. Bandar Udara Syamsudin Noor, Banjarmasin.
10. Bandar Udara Radin Inten II, Lampung.
11. Asrama Haji Pondok Gede dan Bekasi.
Dari hasil monitoring, Capt. Sigit menyampaikan, ada beberapa catatan yang harus ditingkatkan.
Temuan di lapangan masih terdapat percampuran penumpang penerbangan internasional dan penumpang reguler domestik di Bandara Haji Antara, ruang pemeriksaan jemaah haji dan bagasi kabin yang tidak steril.
Selain itu, kata Capt. Sigit, rawan penyusupan orang tidak sah dan bagasi tercatat yang telah diperiksa berada di area yang tidak aman, serta rawan penyusupan (contoh barang terkena cukai). “Hal ini perlu perbaikan ke depannya.”
Lebih lanjut Capt. Sigit menjelaskan bahwa pelaksanaan angkutan udara haji tahun 2025 ini dilaksanakan oleh tiga operator penerbangan, yaitu maskapai Garuda Indonesia, Lion Mentari Airlines dan maskapai Saudia Airlines.
“Koordinasi maskapai dan pemerintah berjalan dengan baik. Beberapa keterlambatan (delay) memang tercatat selama proses keberangkatan, tetapi dengan pengelolaan dan penanganan yang sigap dari seluruh pihak terkait, tidak mengganggu keseluruhan jadwal penyelenggaraan haji,” tuturnya.
Dukungan sarana prasarana dan petugas di bandar udara keberangkatan dan kedatangan dilakukan secara menyeluruh mulai dari infrastruktur terminal, pengaturan alur jemaah hingga penempatan personel operasional, serta keamanan.
Selain itu, sebagai bentuk layanan pemeriksaan imigrasi maka petugas Imigrasi Arab Saudi menerapkan layanan Fast Track (Makkah Route) langsung di tiga bandara keberangkatan di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya dan Solo.
Layanan ini mempercepat proses jemaah haji ketika tiba di Arab Saudi, sehingga dapat langsung menuju bus tanpa perlu antri di loket imigrasi.
Kemudahan lainnya adalah dari Instansi Kepabeanan menyediakan desk pelayanan khusus bagi jemaah yang memerlukan penyelesaian proses customs clearance.
Sementara itu, dari Kementerian Agama menyediakan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang telah terintegrasi dengan berbagai pihak untuk mendukung proses pelayanan haji secara digital dan efisien.
Integrasi dengan Kementerian Kesehatan, khususnya terkait aspek istithaah (kesehatan jemaah), profil disabilitas dan International Patient Summary (IPS).
:Karena seperti kita ketahui bahwa jemaah haji juga melibatkan jemaah lanjut usia atau dengan kondisi kesehatan khusus,” ungkap Capt. Sigit.
Berdasarkan hasil diskusi, agar disusun protokol bersama yang memuat ketentuan penerbangan, keimigrasian, kepabeanan dan kekarantinaan kesehatan terkait penyelenggaraan haji.
Pada pertemuan Komite FAL Nasional kali ini, hadir sebagai narasumber dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, dan PT Angkasa Pura Indonesia.
Pertemuan secara hybrid ini menghadirkan peserta dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I-X, perwakilan airlines, PT Gapura Angkasa, PT Jasa Angkasa Semesta, dan anggota Komite Nasional FAL Udara terkait lainnya.
“Kami mewakili Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kolaborasi dan kerja samanya yang baik, sehingga secara umum angkutan udara haji 1446 Hijriah/2025 Masehi berlangsung relatif lancar tanpa adanya major accident maupun insiden yang signifikan,” ujar Capt. Sigit. B