Kemenhub Dorong Kolaborasi Empat Negara Tingkatkan Konektivitas Logistik

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat diwawancarai media di pembukaan pertemuan BIMP EAGA Maritime 2023 di Jakarta, Rabu (22/2/2023). (kemenhub)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong kolaborasi empat negara, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina untuk meningkatkan konektivitas logistik.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, kolaborasi ini diharapkan semakin memperkuat daya saing ekonomi antar empat negara sub regional ASEAN, dalam kerangka kerja sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

“Semangat kita adalah untuk membuat konektivitas antar empat negara menjadi lebih baik. Saya optimis dengan komunikasi dan kolaborasi yang baik, akan menumbuhkan perekonomian kawasan,” ujarnya saat menghadiri pembukaan pertemuan BIMP EAGA Maritime 2023 di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Menhub menjelaskan, secara geografis keempat negara sub regional ASEAN ini sangat strategis, karena berada di tengah pusaran logistik Eropa dan China.

“Posisi yang strategis ini perlu dimanfaatkan dengan membuat berbagai program yang riil untuk meningkatkan daya saing serta meningkatkan efisiensi logistic,” ungkapnya.

Transportasi laut, lanjutnya, merupakan tulang punggung dalam perdagangan internasional. Maka dari itu, Menhub menilai mandat dari empat negara ASEAN ini adalah harus berkolaborasi untuk meningkatkan pelabuhan-pelabuhan yang ada, sehingga pada akhirnya bisa membuat suatu kekuatan logistik dunia.

Baca juga :   Kemenhub Ajak Perusahaan Pelayaran Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia Akbar Djohan menegaskan, kerja sama BIMP EAGA ini diharapkan dapat membantu keempat negara untuk menghadapi tantangan di bidang infrastruktur, kebijakan dan regulasi, yang masih banyak dijumpai di kawasan ASEAN.

“Kita berusaha menciptakan lingkungan yang lebih bersahabat untuk bisnis dan investasi di negara kita, meningkatkan dukungan terhadap usaha kecil menengah, mendorong wirausaha dan usaha berbasis platform digital, serta meningkatkan infrastruktur kita untuk mendukung industri global,” tuturmya.

Sementara itu, Direktur utama PT Pelindo Arif Suhartono menyampaikan harapannya agar kerja sama BIMP EAGA dapat menjadi solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi.

Selain itu, dia berharap setiap negara juga bisa memiliki kesepakatan dan berkolaborasi lebih baik lagi untuk memberi nilai tambah khususnya dalam transportasi laut.

 

Baca juga :   Jalur Ganda Mojokerto - Sepanjang Beroperasi Mempersingkat Distribusi Orang dan Barang

Kerja sama BIMP-EAGA dibentuk pada tahun 1994, dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, meningkatkan perdagangan, investasi dan pariwisata, melalui kerja sama lintas batas di sub regional ASEAN.

Kerja sama yang dilakukan tidak hanya kerjasama antar pemerintah (G to G), tetapi juga antarsektor swasta (B to B), untuk menekan biaya logistik dan menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan menarik bagi negara anggotanya.

Kemenhub selama ini telah secara aktif terlibat dalam sejumlah pembahasan yang dilakukan oleh kelompok kerja (working group) yang dibentuk baik untuk sektor perhubungan darat, laut dan udara.

Salah satu wujud komitmen untuk meningkatkan konektivitas maritim antar keempat negara ini salah satunya, yaitu dengan mengembangkan Pelabuhan Makassar (Makassar New Port).

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt Hendri Ginting, Direktur Manajemen Transportasi Malaysia Rory James Doyle, President CILT Indonesia Iman Gandi, dan Chairman BIMP Eaga Business Council Sayid Irwan. B

 

Komentar