Bagi Insan Transportasi, pengabdian bisa dimanapun, di kantor perkotaan atau jauh di pulau dan pedalaman, bahkan tugas yang dijalani bisa berlangsung bertahun-tahun.
Seperti yang dijalani Kabandara Oesman Sadik Labuha Sumariyanto, yang sudah mengabdikan hidupnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 34 tahun bahwa dimanapun ditempatkan, maka harus siap.
“Bagi PNS, mengabdi adalah yang harus dilakukannya, siap ditempatkan dimanapun, termasuk di Halmahera, wilayah kepulauan yang indah di Indonesia bagian Timur,” ujarnya.
Bagi anak sulung dari enam bersaudara ini, perjalanan tugasnya dari bandara ke bandara sangat mengesankan, setidaknya lima bandara sudah menjadi tempat berdinasnya.
Kelima bandara itu adalah Bandara Susilo Sintang di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dan Bandara Rahadi Osman di Kabupaten Ketapang yang juga berada di provinsi yang sama.
Pengabdiannya juga di Bandara Yuvai Semaring Krayan yang melayani Long Bawan di Provinsi Kalimantan Utara, kemudian Bandara Melalan Kutai Barat di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Terakhir saat ini, Sumariyanto berdinas di Bandara Oesman Sidik Labuha yang terletak di Hidayat, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Menurut pria kelahiran 14 Februari 1968 ini, dari semua bandara sebagai tempatnya bertugasnya, Bandara Yuvai Semaring Krayan yang paling berkesan, karena di bandara tersebut hanya bandara menjadi satu-satunya akses transportasi.
Penggemar olahraga pencak silat ini menyatakan bahwa mengabdi di Bandara Oesman Sadik sekarang ini juga mengesankan, apalagi wilayah Halmahera Selatan memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa.
Keindahan alam pantai khususnya, dapat mengundang wisatawan untuk berkunjung, seperti Pantai Derbi, Pantai Nusa Ra, Pantai Sibela, Pantai Oma Moi danjuga Pantai Mandaong. B