
Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi dalam catatan kejadian yang dirangkum oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama dua hari terakhir, Sabtu (8/3) hingga Senin (10/3) pukul 07.00 WIB.
Kejadian bencana yang berhasil dirangkum pertama berada di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan.
Tingginya intensitas hujan yang terjadi menyebabkan meluapnya Sungai Rawas, Sungai Musi dan Sungai Batanghari sehingga terjadi banjir yang melanda wilayah tersebut terjadi pada Minggu (9/3) pukul 10.00 WIB.
Peristiwa ini banjir ini melanda 35 desa yang berada di wilayah enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Lawang Wetan, Kecamatan Lais, Kecamatan Batang Hari Leko dan Kecamatan Sungai Keruh.
Hal ini mengakibatkan sebanyak 4.806 jiwa dan 4.806 rumah warga terdampak dengan tinggi muka air mencapai 20-125 sentimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan asesmen dan pertolongan terhadap warga terdampak, kondisi terkini yang dilaporkan banjir belum surut.
Masih di Provinsi Sumatra Selatan, hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyuasin secara intens menyebabkan banjir yang merendam wilayah tersebut pada Minggu (9/3) pukul 15.00 WIB.
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Talang Kelapa dan mengakibatkan sebanyak enam kelurahan dan satu desa terdampak yaitu, Kelurahan Talang Keramat, Kelurahan Sukomoro, Kelurahan Tanah Mas Indah, Kelurahan Tanah Mas, Kelurahan Sukajadi Induk, Kelurahan Sukajadi Timur dan Desa Talang Buluh.
Berdasarkan data yang diterima oleh Badna Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sebanyak 1.013 Kepala Keluarga (KK) dan 1.013 rumah terdampak akibat kejadian ini, tinggi muka air dilaporkan mencapai 20 sentimeter (cm) hingga 100 cm.
BPBD Kabupaten Banyuasin terus lakukan koordinasi dengan aparat pemerintahan setempat guna lakukan pendataan dan pertolongan kepada warga, kondisi terkini yang dilaporkan banjir sudah berangsur – angsur mulai surut.
Beralih dari Provinsi Sumatra Selatan ke Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dilaporkan tanah longsor terjadi di wilayah Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Sabtu (8/3) pukul 20.00 WIB.
Sebanyak 114 jiwa dan 38 unit rumah terdampak akibat kejadian ini, peristiwa ini dipicu oleh sangat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
BPBD Kabupaten Bogor berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk lakukan asesmen dan memberikan imbauan untuk evakuasi mandiri apabila hujan deras dan berkepanjangan kepada warga.
Kondisi terkini yang dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Bogor menyatakan bahwa longsoran dari titik nol sampai ke pemukiman warga kurang lebih berjarak 40 meter.
Dari Provinsi Aceh dilaporkan hujan deras dengan durasi yang lama mengguyur dan menyebabkan banjir terjadi di wilayah Kabupaten Bireun dan sebabkan satu korban jiwa meninggal dunia dan satu korban jiwa hilang, Sabtu (8/3).
Peristiwa ini melanda empat kecamatan dan tujuh desa yaitu Desa Alue Rambong dan Desa Sukatani di Kecamatan Juli, Desa Meunasah Pulo, Desa Meunasah Baroh dan Desa Hagu di Kecamatan Peudada, Desa Blang Khutang di Kecamatan Makmur dan Desa Pandrah janeng dengan ketinggian air 20 cm hingga 40 cm.
Hasil kaji cepat sementara dilaporkan bahwa satu korban jiwa meninggal dunia atas nama Rina Fitri (P/11) dan satu korban hilang atas nama Mardiana (P/17) dan sebanyak 70 jiwa terdampak akibat peristiwa ini.
Untuk kerugian materiil tercatat sebanyak 70 unit rumah terdampak, BPBD Kabupaten Bireun berkoordinasi untuk lakukan asesmen dan melaksanakan operasi SAR gabungan dengan TNI, Polri, Basarnas dan Satgas SAR Provinsi Aceh. Kondisi mutakhir yang dilaporkan banjir sudah berangsur angsur mulai surut.
Menghadapi potensi peningkatan intensitas curah hujan yang masih akan terjadi hingga pertengahan Maret 2025, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Penguatan rantai peringatan dini bahaya hidrometeorologi berbasis komunitas perlu diperkuat, melalui data dan informasi prakiraan cuaca. Siapkan peralatan untuk mendukung evakuasi jika terjadi kondisi kedaruratan. B