
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terlibat aktif dalam berbagai forum kerja sama serta organisasi internasional di bidang kemaritiman, baik di tingkat bilateral maupun multilateral.
Melalui setiap keanggotaan yang diikutinya, Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam perkembangan sektor pelayanan global.
Untuk mendukung hal tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meluncurkan Forum Komunikasi Maritim Internasional (Forkomarin) di Ruang Mataram, Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Selasa (17/10/2023).
“Pada hari ini saya mengumumkan pembentukan Forum Komunikasi Maritim Internasional (Forkomarin) yang akan menjadi wadah komunikasi dan koordinasi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan, guna menunjang peran serta Indonesia pada berbagai organisasi kemaritiman internasional,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi saat membuka forum.
Dia menyatakan hal tersebut sebagai bentuk aksi nyata atas upaya dimaksud, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selaku administrator maritim melihat perlunya dibentuk sebuah forum nasional yang dapat mengakselerasi peran Indonesia di kancah maritim global.
Selain itu, saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) tengah fokus melakukan penggalan dukungan bagi pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan Internasional Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2024 – 2025, sekaligus mencalonan kembali Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia sebagai Auditor Eksternal IMO periode 2024 – 2027.
Kedua pemilihan tersebut akan diselenggarakan pada Sidang Majelis IMO ke-33 pada 27 November – 6 Desember 2023 di Markas Besar IMO di London, Inggris.
“Keterlibatan aktif Indonesia di IMO, baik sebagai anggota Dewan maupun Auditor Eksternal, memiliki arti penting dan strategis, terutama pada keikutsertaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan internasional yang sangat berpengaruh pada dunia pelayaran,” tutur Capt. Antoni.
Pemerintah saat ini tengah menitikberatkan pada pembangunan sektor maritim untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Untuk itu, peluncuran Forkomarin bersama seluruh pihak terkait diharapkan dapat berkontribusi, tidak hanya dalam menyukseskan pencalonan Indonesia di IMO, tapi juga dapat menyiapkan strategi guna keaktifan diplomasi maritime Indonesia di IALA, Tokyo MoU beserta organisasi internasional di tingkat bilateral, regional dan multilateral lainnya.
“Saya merasa optimis bahwa melalui komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan maritim nasional, Indonesia dapat menjadi yang terdepan dalam memajukan komunitas dan pelayaran internasional,” ungkap Capt. Antoni.
Peluncuran Forkomarin ini diharapkan bisa memudahkan komunikasi dan koordinasi antarpemerintah dan stakeholder terkait agar peran serta Indonesia di kancah maritim semakin mendunia. B